@thesis{thesis, author={Tahayana Ida Bagus Erik}, title ={Perbandingan hiperplasia sel lemak (adiposit) dengan pengaruh pemberian daun kelor (moringa oliefera lamrk) pada tikus putih (rattus norvegicus) dengan diet lemak tinggi}, year={2020}, url={http://erepository.uwks.ac.id/6280/}, abstract={Tahayana, Ida Bagus Erik. 2019. Perbandingan Hiperplasia Sel Lemak (Adiposit) Dengan Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamrk) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Dengan Diet Lemak Tinggi. Jurnal Penelitian. Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Suraba-ya. Pembimbing : Emilia Devi Dwi R., S.Si. MT. Adiposa merupakan istilah anatomi jaringan ikat yang terdiri dari sel adiposa. Sel adipo-sa sangat kaya dengan pembuluh darah dan persyarafan (Sistem Neurovaskuler) menjadi penting bagi tubuh dalam memelihara kebutuhan keseimbangan energi, penyimpanan energi dalam bentuk lipid (Lemak), mobilisasi cadangan energi dalam merespon rang-sangan hormonal serta perubahan signal sekresi. Sedangkan hiperplasi adalah peristiwa meningkatnya jumlah sel yang terjadi pada organ tertentu akibat peningkatan pros-es mitosis. Kelor (Moringa Oleifera Lamrk) merupakan keluarga Moringaceae yang kaya akan berbagai fitokimia penting. Kelor merupakan antioksidan yang mengandung flavo-noid. Daun kelor merupakan antioksidan yang mampu mereduksi stress oksidatif dalam tubuh. Ekstrak air daun kelor menunjukkan efek kuat pada radikal bebas. Kandungan flavonoid dalam daun kelor dapat menurunkan kadar Lipid. Ekstrak air daun kelor mampu menurunkan kadar leptin dan MDA lemak visceral pada tikus wistar. Dari paparan yang sudah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hub-ungan jumlah (Hiperplasia) sel adiposit dengan pengaruh pemberian seduhan daun kelor (Moringa Oleifera Lamrk) pada tikus putih (Rattus Norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian the pre test - post test only control group design, dimana populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus Norvegicus) sebanyak 30 ekor yang terbagi dalam 6 kelompok perlakuan. Kemudian uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One Way Anova. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, diketahui adanya pengaruh seduhan daun kelor (Moringa Oleifera Lamrk) terhadap jumlah (Hiperplasia) sel adiposit pada tikus putih (Rattus Norvegicus) dengan diet lemak tinggi, dimana rata-rata jumlah (Hiperplasia) sel adiposit tertinggi ada pada kelompok KN atau kelompok kontrol positif yang diberi diet tinggi lemak yaitu sebesar 106,2 dan rata-rata jumlah (Hiperplasia) sel adiposit untuk kelompok perlakuan yang diberi Tinggi Lemak (TL(+)) dilanjutkan dengan pemberian Seduhan Daun Kelor : 3,6 ml (SDK3) dan aquades 1ml yaitu sebesar 66,8.} }