@thesis{thesis, author={Mahendra I Putu Agung}, title ={Uji Sensivitas Antibiotik dan Pembentukan Biofilm Mikroba Hasil Isolasi pada Penderita Infeksi Saluran Kemih}, year={2021}, url={http://erepository.uwks.ac.id/9363/}, abstract={Infeksi merupakan keadaan masuknya mikroorganisme dalam tubuh yang akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit (Jawetz, 2013). Salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan adalah penyakit infeksi saluran kemih. ISK merupakan infeksi dengan keterlibatan bakteri tersering dan hampir 10% orang pernah terkena ISK. Sekitar 150 juta penduduk di seluruh dunia pertahum terdiagnosis infeksi saluran kemih (Rajabnia, 2015). Faktor penyebab ISK adalah bakteri, oleh karena itu antibiotik merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan sebagai terapi. Terbentuknya biofilm menjadi penyebab lain resistensi antibakteri. 80% infeksi terdapat biofilm yang beresiko 1000 kali lebih resisten terhadap antibiotik (Sun dkk. 2013). Pemilihan antibiotik harus berdasarkan indikasi yang tepat, karena penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi, reaksi alergi, toksisitas, dan perubahan fisiologi (Puspitosari, 2015). Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pola, uji sensivitas antibiotik dan pembentukan biofilm mikroba hasil isolasi pada penderita infeksi saluran kemih. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur dengan menggunakakan 25 literatur yang sesuai dengan kata kunci. Dari hasil studi literatur yang dilakukan, didapatkan hasil yaitu mikroba pada ISK didominasi oleh bakteri gram negatif dengan bakteri tersering adalah Escherichia coli. Jenis antibiotik yang dapat digunakan sebagai terapi infeksi saluran kemih jika belum diketahui gram dari bakteri penyebab yaitu dengan antibiotik broad spectrum seperti golongan kloramfenicol dan tetrasiklin. Sedangkan pada bakteri gram positif dapat digunakan golongan penisilin, dan bakteri gram negatif digunakan gentamisin. Hampir seluruh mikroba penyebab infeksi saluran kemih memiliki kemampuan dalam pembentukan biofilm dengan klasifikasi lemah, sedang dan kuat serta memiliki persentase yang bervariasi.} }