@thesis{thesis, author={ }, title ={Penerapan Economic Value Added (EVA) dalam penilaian kinerja keuangan di PT Bank Niaga Tbk}, year={2005}, url={http://new.etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/27159}, abstract={(ABSTRAKSI) Studi ini bertujuan untuk menghitung EVA pada Bank, membandingkan EVA dengan perhitungan kinerja internal Bank dan selanjutnya menghitung EVA ke tingkat unit organisasi Bank dengan memperhitungkan jumlah alokasi modal dan faktor risiko. Perhitungan EVA dilakukan dari informasi angka finansial Bank dan laporan keuangan internal Bank berdasarkan segmentasi bisnis yang sudah ditetapkan pada posisi 31 Desember 2003. Penyesuaian akuntansi dilakukan terhadap perkiraanperkiraan laba rugi dan perkiraan modal untuk mendapatkan angka laba ekonomik. Kemudian dilakukan perhitungan biaya modal (Ks) dan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). Angka EVA yang diperoleh pada tingkat bankwide digunakan untuk mendapatkan EVA pada masing-masing unit usaha dan unit pendukung. Hasilnya dibandingkan dengan laba akuntansi yang telah dibukukan oleh Bank. Pada penerapan selanjutnya dilakukan aloksasi modal dengan perhitungan berdasarkan rasio kemungkinan insolvabel unit bisnis yaitu melalui rasio Z dan beta internal. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor bunga obligasi rekap masih memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba Bank yaitu sebesar Rp547 milyar dari EVA sebesar Rp413,3 milyar. Unit Business Banking dan Consumer Banking mendapatkan EVA positif, sedangkan unit Corporate Banking mendapatkan angka negatif. Faktor kemampuan dalam menghimpun dana masyarakat menjadi penyebabnya, karena tingkat biaya dana masyarakat lebih rendah daripada beban bunga modal internal yang ditetapkan oleh Bank. Perhitungan dengan menggunakan probabilita insolvabel menunjukkan bahwa diversifikasi risiko menyebabkan rasio Z Bank lebih rendah daripada rasio risiko masing-masing unit bisnis. Corporate Banking perlu mendapatkan perhatian karena tingkat probabilita insolvabel yang tinggi. Lebih lanjut, dengan menggunakan beta internal diketahui unit Consumer Banking mempunyai korelasi yang positif dengan Bank sehingga memberikan prospek laba yang baik. (ABSTRACT) This paper planned to examine the calculation of EVA on Bank, to compare it with internal financial performance in Bank, and further to take into considerations capital allocation and risks to the Bank’s business units performance. EVA is calculated based on financial records of the Bank and internal reports based on business segmentation designated at the closing of December 31, 2003. Accounting adjustments are applied to profit and loss accounts and balance sheet accounts to obtain economic profit. Cost of capital (Ks) and weighted average cost of capital (WACC) also calculated. Then EVA will be used to calculate at business and support levels. The results are compared to Bank’s accounting profit. Further on, this paper also calculates capital allocation based on probability of insolvable at business units using Z ratio and internal beta. The analysis shows that interest income from recapitulation bonds plays significant contribution to Bank’s profit, that is Rp547 billions compared to EVA of Rp413,3 billion. Business Banking unit and Consumer Banking units get positive EVA, on the other hand Corporate Banking get negative EVA. The ability to gather third party fund plays important role because that deposits relatively have lower interest rate compared to internal cost of capital of the Bank. Analysis using probability of insolvable shows that risk diversification can lower Z ratio of the Bank compared to individual ratios of each business units. Corporate Banking unit needs attention because it has higher probability of insolvable. Further, using internal beta Consumers Banking has positive and strong correlation to Bank performance; thus it shows good prospect} }