@thesis{thesis, author={ }, title ={Analisis efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan bangunan sektor pedesaan dan sektor perkotaan di Kabupaten Sleman}, year={2007}, url={http://new.etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/35252}, abstract={(ABSTRAKSI) Penyelenggaraan pemerintahan daerah didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang sumber pendapatannya berasal dari; Pendapatan Asli Daerah, dana bagi hasil, subsidi umum, subsidi khusus, dan pinjaman daerah. Salah satu dana bagi hasil berasal dari Pajak Bumi dan Bangunan. Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan bagi pendapatan daerah di Kabupaten Sleman cukup besar peranannya.Bila diperbandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah mencapai 25 – 30 %. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dengan menganalisis faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pedesaan dan sektor perkotaan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menetapkan kebijakan untuk meningkatkan pencapaian target/efektivitas pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data mengenai kebijakan, potensi, realisasi penerimaan, dan hambatan yang terjadi dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pedesaan dan sektor perkotaan. Analisis terhadap data penelitian yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk deskriptif dan melalui model perhitungan berdasarkan rumus efektivitas, kemudian diperbandingkan antara sektor pedesaan dan sektor perkotaan. Data yang diperoleh menunjukkan; perbandingan pokok ketetapan antara sektor pedesaan dan sektor perkotaan ± 20 : 80; perkembangan potensi pajak rata-rata kabupaten sebesar 21,40 %, sektor pedesaan 19,40 % dan sektor perkotaan 21,80 %; perkembangan realisasi penerimaan rata-rata kabupaten sebesar 23,65 % sektor pedesaan 16,00 %, dan sektor perkotaan 24,60 %. Hasil analisis dan perhitungan menunjukkan; efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Sleman mencapai 75,36 %, sektor pedesaan 82,00 %, sektor perkotaan 73,75 %; efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pedesaan lebih tinggi dibanding sektor perkotaan; terdapat perbedaan efektivitas antara sektor pedesaan dan sektor perkotaan sebesar ± 9 %; prosentase pencapaian target sektor perkotaan lebih rendah dibanding sektor pedesaan tetapi nilai kontribusi pada pendapatan daerah lebih tinggi karena nilai pokok ketetapan yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan; efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pedesaan lebih tinggi dibanding sektor perkotaan dibuktikan dengan kondisi efektivitas pada kecamatan-kecamatan dengan dominasi sektor pedesaan mencapai 90,84 %, dan kecamatan-kecamatan dengan dominasi sektor perkotaan hanya mencapai 71,06 %; rendahnya efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor perkotaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pemungutan antara lain; tingginya pokok ketetapan pajak sektor perkotaan; kurangnya kesadaran wajib pajak perkotaan yang relatif berpendidikan tinggi; jumlah kasus permasalahan yang perlu diselesaikan sektor perkotaan lebih tinggi dibanding sektor pedesaan. Untuk itu perlu diupayakan adanya peningkatan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak. (ABSTRACT) The administration of local government is funded by the local Income and Expenditure Budget, whose source is incomes from Local Original Income, profit sharing fund, general subsidy, special subsidy and local loan. One of profit sharing funds of Sleman Regency is obtained from Property and Land Tax. Property and Land Tax plays major role in the local income of Sleman Regency, compared to Local Original Income, which amounts to 25 - 30 %. The research is aimed at assessing effectiveness of Property and Land Tax collection by analyzing factors, which may affect on effectiveness of Property and Land Tax collection from rural and urban sectors. The research is expected to give benefits to the local government of Sleman Regency in drawing up policies to improve the target achievements or effectiveness of implementation of Property and Land Tax collection. The research is brought about through analysis of data on policy potential, realization of receivables and obstacles in the collection of Property and Land Tax in rural and urban sectors. Analysis of collected data is presented descriptively and uses calculation model based on effectiveness formula, and then compared between rural and urban sectors. Data obtained indicates that the ratio of basic tax assessment between rural and urban sectors is more or less 20 : 80; growth of tax potential average of the regency is 21.40%, with rural sector 19.40 % and urban sector of 21.80 %, while the improvement of realization of receivables average of the regency is 23.65 %, with rural sector of 16.00 % and urban sector of 24.60 %, the analysis result and calculation indicated that effectiveness of Property and Land Tax collection in Sleman Regency 75.36 %, with rural sector of 82.00 % and urban sector of 73.75 %; effectiveness of Property and Land Tax collection in rural sector is higher than urban sector. There is discrepancy of effectiveness between rural } }