@thesis{thesis, author={ }, title ={ANALISIS KEMISKINAN DAN KESENJANGAN DI KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2008 DAN 2011 DENGAN APLIKASI ADePT (AUTOMATED DEVELOPMENT ECONOMIC AND POVERTY TABLES)}, year={2014}, url={http://new.etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/68383}, abstract={(ABSTRAKSI) Kemiskinan di Kabupaten Sambas adalah salah satu yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemiskinan dan profil kesenjangan di Kabupaten Sambas pada tahun 2008 dan tahun 2011. Dari penelitian ini diharapkan akan diketahui bagaimana kondisi, perkembangan kemiskinan dan kesenjangan di Kabupaten Sambas selama periode 2008-2011. Penelitian menggunakan data Susenas kor rumah tangga dan modul konsumsi tahun 2008 dan 2011 yang diperoleh dari BPS Republik Indonesia. Untuk menganalisa data susenas tersebut,di dalam penelitian ini menggunakan alat analisis berupa STATA (Statistical Data Analysis) dan ADePT (Automated Development Economic and Poverty Tables). Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut. (1) Profil kemiskinan di Kabupaten Sambas adalah (a) Tingkat kemiskinan dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami kenaikan, dan merupakan fenomena perdesaan; (b) Berdasarkan karakteristik kepala rumah tangga tingkat kemiskinan tertinggi berada pada kepala keluarga perempuan, kelompok usia 35-44 tahun, status cerai mati, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar dan madrasah tsanawiyah pada tahun 2008 dan paket B pada tahun 2011. Berdasarkan komposisi demografi, penduduk miskin tertinggi terdapat pada keluarga dengan anak berusia 0-6 tahun berjumlah 3 orang atau lebih dan keluarga dengan anggota 7 orang atau lebih; Berdasarkan katagori lapangan usaha, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan pada aspek distribusi penduduk miskin menyumbangkan jumlah penduduk miskin yang terbesar. (c) Berdasarkan karakteristik tempat tinggal menunjukkan bahwa, masyarakat miskin di Kabupaten Sambas masih mengalami kekurangan dalam hal akses penerangan, sumber air minum, fasilitas sanitasi, maupun sarana perumahan. Serta terjadinya penurunan persentase rumah tangga yang menerima program bantuan sosial dari pemerintah, berupa beras untuk rakyat miskin (Raskin) dan pelayanan kesehatan gratis. (2) Profil kesenjangan di Kabupaten Sambas adalah (a) Kesenjangan mengalami kenaikan dari tahun 2008 hingga 2011, dengan tingkat kesenjangan perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan. Kesenjangan didominasi oleh kesenjangan di dalam grup dibandingkan kesenjangan antar grup (b) Berdasarkan standar hidup pada tahun 2008-2011 di Kabupaten Sambas yang dibedakan menjadi mean dan median dari pengeluaran konsumsi per kapita menunjukkan adanya kenaikan, dengan kenaikan di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan. (c) Berdasarkan kuintil, rasio kuintil maupun distribusi kesenjangan pengeluaran per kapita, sebagian besar ukuran kesenjangan pada wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah perdesaan pada rasio kuintil yang sama. (ABSTRACT) Poverty in Sambas Regency is one of the highest ini West Borneo Province. This study aims to determine the poverty and inequality profile in Sambas Regency in 2008 and 2011. It is expected that conditions, the development of poverty and inequality in Sambas Regency in the period of 2008-2011 can be recognized. The analysis was conducted based on the 2008‟s and 2011‟s Susenas household core data and consumption module obtained from Statistics Indonesia. In analyzing the Susenas data, this study using both STATA (Statistical Data Analysis) and ADePT (Automated Economic Development and Poverty Tables) as the analysis tools. Results of the study were as follows. (1) The poverty profile in Sambas Regency indicate that (a) Increase in the percentage of poverty during 2008-2011, and it was a rural phenomenon; (b) Based on the household head‟s characteristics, highest poverty rate are female-headed household, those in the 35-44 age group, divorce by died spouse status, working with the impermanent or un-paid worker, madrasah tsanawiyah in 2008 dan paket B in 2011 as educational status. Based on the demographic composition, highest poverty rate are family with 3 or more 0-6 years old children and household size consist of 7 or more people; Based on job classification, in distribution of the poor, agriculture sector has the highest share of all poor people (c) Based on the household characteristics, poor people are deprived in lighting source, clean water source, sanitary facility, and housing facility. Also declined in the acceptance of government aid in rice for the poor program (Raskin) and free health service (2) The inequality profile in Sambas Regency indicate that (a) the inequality during 2008-2011 show an increase, with higher value in the urban areas rather than that in urban ones. Inequality that occurs in Sambas Regency is dominated by within-group inequality rather than between-group inequality (b) Based on the living standard during 2008-2011 in Sambas Regency noted by the mean and median of per capita consumption expenditure shows an increase, with higher percentage of the change in rural areas than that in urban ones (c) Based on quintiles, quintiles ratio and inequality distribution of per capita expenditure} }