@thesis{thesis, author={ }, title ={Analisis Komponen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia untuk Mengendalikan Volatilitas Nilai Tukar, Likuiditas, dan Total Kredit Perbankan, 2004.1-2012.12}, year={2014}, url={http://new.etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/74466}, abstract={(ABSTRAKSI) Bank Indonesia telah aktif menerapkan berbagai macam komponen kebijakan makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan di samping menerapkan berbagai kebijakan moneter. Akan tetapi kebijakan ini merupakan kebijakan baru dan perlu penelitian yang lebih lanjut dalam menganalisis komponen kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu dan panel dengan komponen kebijakan makroprudensial seperti month holding period, posisi devisa neto, giro wajib minimum, dan giro wajib minimum + loan to deposit ratio. Data yang digunakan adalah data bulanan yang mencakup periode 2004.1- 2012.12, sedangkan data antar ruang menggunakan 5 macam jenis bank yaitu bank pemerintah, bank asing, bank swasta nasional, bank campuran, dan bank pembangunan daerah. Hasil empiris yang diestimasi menggunakan Vector Autoregressive Exogenous (VARX) dan event analysis menunjukkan bahwa bahwa tingkat volatilitas nilai tukar menurun setelah penerapan kebijakan one month holding period, six month holding period, dan posisi devisa neto. Namun demikian, terhadap nilai tukar nominal, kebijakan-kebijakan tersebut tidak efektif. Secara aggregat kebijakan giro wajib minimum + loan to deposit ratio efektif menaikkan kredit bank. Selanjutnya, dampak kebijakan giro wajib minimum primer sangat terbatas dalam menurunkan likuiditas perekonomian mengingat pada saat yang bersamaan arus modal asing yang masuk sangat deras. (ABSTRACT) Bank Indonesia has been actively implementing various kinds of components of macroprudential policy to maintain financial system stability in addition to implementing various monetary policy. However, this policy is a new policy and needs further research in analyzing the components of the policy. This study uses time series and panel data with the components macroprudential policy, such as month holding period, net open position, reserve requirement and reserve requirement + loan to deposit ratio. The data used are monthly data covering the period 2004.1- 2012.12. While the cross section data use 5 different types of banks; those are the government banks, foreign banks, private banks, joint venture banks, and regional development banks. The empirical results are estimated using Vector Autoregressive Exogenous (VARX) and event analysis show that the level of exchange rate volatility decreased after the implementation of the policy one month holding period, a six-month holding period and net open position. However, for the nominal exchange rate, these policies are not effective. In aggregate reserve requirement + loan to deposit ratio policy is effective to raise bank credit. Furthermore, the impact of primary reserve policy is very limited to lower economy liquidity while at the same time the flow of foreign capital comes into very heavy.} }