@thesis{thesis,
		author={ },
		title ={PRARANCANGAN PABRIK ASAM STEARAT DARI MINYAK KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN},
		year={2014},
		url={http://new.etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/88083},
		abstract={(ABSTRAKSI) Asam stearat merupakan salah satu produk oleochemical yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit (CPO). Kegunaan asam stearat antara lain untuk bahan pembuatan lilin, bahan tambahan dalam sabun, bahan kosmetik serta pengemulsi makanan. Kapasitas pabrik yang akan didirikan yaitu 25.000 ton/tahun. Untuk memproduksi asam stearat terlebih dahulu
diproduksi asam lemak dari hidrolisis CPO sebanyak 35.640 ton/tahun dan air sebanyak 41.976 ton/tahun pada suhu 240-300°C dan tekanan 45 atm. Hasil samping dari proses
hidrolisis adalah gliserol. Jumlah gliserol yang diproduksi tiap tahun adalah 3.923,57 ton/tahun. Kemudian, asam lemak tak jenuh direaksikan dengan hidrogen sebanyak 194,04 ton/tahun menjadi asam stearat dan asam lemak jenuh lainnya pada suhu 150-250°C dan tekanan 25 atm dengan katalisator raney nikel. Asam stearat dipisahkan dengan asam lemak lain dalam menara distilasi yang beroperasi pada tekanan 0,1 atm dan suhu 260-280°C. produk utama asam stearat merupakan hasil bawah dari menara distilasi kemudian dibutirkan pada flaker. Hasil atas dari menara distilasi berupa asam lemak sebanyak 13.223,23 ton/tahun juga dijual sebagai hasil samping. Kebutuhan air pabrik ini sebesar 22.547,82 kg/jam, kebutuhan steam proses 3.384 kg/jam dan steam heater dan reboiler sebesar 2.973,71 kg/jam,
kebutuhan udara tekan sebanyak 2 kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 300 kW. Pabrik akan didirikan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada lahan seluas 13.248 m² dengan 240 pekerja dan beroperasi selama 330 hari. Pabrik asam stearat ini merupakan pabrik low risk karena telah banyak didirikan sebelumnya. Fixed capital (FC) yang diperlukan untuk
membangun pabrik ini sebesar $8,754,481.80 dan Rp 80.212.701.687,82 dan working capital (WC) pabrik ini sebesar $9,890,940.10 dan Rp 3.915.842.090,15. Analisa kelayakan ekonomi yang dilakukan sebelumnya, didapat hasil yaitu ROI (Return on Investment) before taxes sebesar 24,53%. POT (Pay Out Time) before taxes sebesar 2,90 tahun. BEP (Break Even Point) sebesar 55,78% dan DCFRR (Discounted Cash Flow Rate of Return) sebesar 18,12%
Berdasarkan analisa kelayakan yang telah dilakukan, maka pabrik asam stearat ini menarik untuk dikaji lebih lanjut. (ABSTRACT) Stearic acid is one of oleochemical products produced from palm oil (CPO). Stearic acid is used for the manufacture of candles, one of ingredient in soaps, cosmetics and food emulsifiers. The capacity of plant to be built is 25,000 tons / year. To produce stearic acid, we must make fatty acid from the hydrolysis of palm oil as much as 35,640 tons / year and
water as much as 41,976 tons / year at a temperature of 240-300 ° C and pressure of 45 atm. Byproduct of the hydrolysis process is glycerol. The amount of glycerol produced per year is 3,923.57 tons / year. Then, unsaturated fatty acids is reacted with hydrogen as much as 194.04 tons / year and becoming stearic acid and other saturated fatty acids at a temperature of 150-250°C and pressure of 25 atm using Raney nickel catalyst. Stearic acid is separated with other fatty acid in a distillation tower operating at a pressure of 0.1 atm and a temperature of 250-280°C. The main product of stearic acid is the product of the distillation tower bottom then is flaked using flaker. The fatty acids production is 13,223.23 tons / year and sold as a byproduct. This plant needs water as much as 22,547.82 kg / hour, the amount of the steam is 3,384 kg/hours and the amount of heating steam is 2,973.71 kg / hour, compressed air needs as much  as 2 kg/hrs and electricity needs as much as 300 kW.
The plant will be built in Balikpapan, East Kalimantan, needs a land area of 13,248 m² with 240 workers. Stearic acid plant is a low risk category because many plant had been established earlier. Fixed capital (FC) needed to build the plant is $ 8,754,481.80 and Rp 80.212.701.687,82 and working capital (WC) is $ 9,890,940.10 and Rp 3.915.842.090,15. Based on economic feasibility analysis conducted earlier, the result is the ROI (Return on Investment) before taxes amount to 24.53 %. POT (Pay Out Time) before taxes amounted to 2.90 years. BEP (Break Even Point) of 55.78% and DCFRR (Discounted Cash Flow Rate of Return) of 18.12%. Based on the feasibility study stearic acid plant is attractive which can be studied further.}
		}