@thesis{thesis, author={MUHAMMAD ADITYA PRIMA K }, title ={STUDI ANGKUTAN SEDIMEN DASAR (BED LOAD) PADA ALIRAN SUNGAI PROGO HILIR MENGGUNAKAN ALAT HELLEY SMITH (WMO, 1980) (TITIK TINJAUAN SUNGAI PROGO DI JEMBATAN BANTAR DAN JEMBATAN SRANDAKAN)}, year={2016}, url={https://etd.umy.ac.id/id/eprint/26225/}, abstract={Sungai Progo adalah sungai yang mengalir di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Sungai ini bersumber dari lereng Gunung Sumbing. Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasokan sedimen berupa pasir yang melimpah, Sedimen dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian. Sedimen berupa pasir dapat digunakan untuk bahan material pembangunan. Jika pasokan sedimennya tidak seimbang maka akan menimbulkan bencana degradasi dan agradasi sunga yang dapat menngerus jembatan dan tebing-tebing di sepanjang bantaran sungai khususnya Sungai Progo. Dalam analisis angkutan sedimen ini menggunakan metode pengujian lapangan langsung dengan alat Helley Smith (WMO,1980). Penelitian ini meninjau dua titik tinjau yaitu, Sungai Progo pada Jembatan Bantar dan di Jembatan Srandakan pada bulan Maret dan April (Musim Penghujan). Metode pengujiannya di laksanakan pada hulu jembatan, lama pengujian yaitu 60 menit untuk setiap penampang sungai dilakukan dua kali pengambilan data, yaitu 1/3 dn 2/3 dari lebar sungai Dalam analisis angkutan sedimen ini didapatkan nilai diameter butiran di Jembatan Bantar D10= 0,00363 mm; D35= 0,0850 mm; D50= 0,175 mm; D65= 0,15mm; D90= 0,221 mm, Untuk titik tinjau di Srandakan D10= 0,00363 mm; D35 =0,08mm; D50 =0,115mm; D65=0,125mm; D90 =0,25mm. Jenis tanah untuk kedua titik tinjau adalah Sendy Silt, dengan nilai 2,69 gram/m3 dan 2,7gram/m3 . Nilai angkutan sedimen yaitu Jembatan Bantar dengan debit 80,41 m3/detik 7,28 ton/hari dan dengan debit 108,62 m3/detik 10,24 ton/hari, Sedangkan pada Jembatan Srandakan dengan debit 224,73 m3/detik 29,12 ton/hari dan dengan debit 218,11 m3/detik 23,41 ton/hari. Hubungan antara debit dengan kandungan sedimen dasar untuk titik tinjau Bantar atau Srandakan saling berkaitan secara linier atau eksponensial nilainya adalah 1,00. Apabila nilai Debit naik maka nilai angkutan sedimenpun naik. Nilai ini disebut korelasi positif Kata kunci : Angkutan sedimen, bed load, Sungai Progo, Helley Smith (WMO, 1980)} }