@thesis{thesis, author={ALIANNOR }, title ={DAMPAK MENONTON TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN}, year={2016}, url={https://etd.umy.ac.id/id/eprint/26252/}, abstract={Latar belakang: Tingkat perkembangan anak di Indonesia masih dikatakan terlambat dibandingkan dengan negara lain. Di Amerika, anak mulai berjalan pada umur 11,4–12,4 atau rata-rata pada bulan ke 11, dan anak-anak di Eropa antara 12,4–13,6 atau rata-rata pada bulan ke 12. Sedangkan di Indonesia, pada sampel yang diteliti adalah rata-rata baru bisa berjalan pada usia 14,02 bulan. Penyebab dari terlambatnya multifaktorial, namun salah satu faktor resikonya adalah lingkungan. Pada studi kali ini peneliti ingin menemukan hubungan apakah lingkungan (dalam hal ini menonton televisi) berpengaruh terhadap tingkat perkembangan anak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh menonton televisi terhadap tingkat perkembangan anak pada usia 3-5 tahun. Metode: Digunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan Chi Square. Hasil: Dari 96 sampel yang telah diteliti, dibagi dalam tiga kelompok umur, yaitu kelompok umur 3 tahun, 4 tahun, serta umur 5 tahun. Berdasarkan data tersebut, kelompok umur 3 tahun diperoleh 36 anak (37,50%), kelompok umur 4 tahun sebanyak 32 anak (33,33%), sedangkan kelompok umur 5 tahun sebanyak 28 anak (29,17%). Berdasarkan lama menonton televisi, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang menonton televisi kurang dari 1 jam, kelompok yang menonton televisi antara 1-3 jam, dan kelompok yang menonton televisi lebih dari tiga jam. Adapun perbandingannya adalah yang menonton televisi kurang dari 1 jam sebanyak 73 anak (76,0%), sedangkan kelompok yang menonton televisi lebih dari tiga jam sebanyak 23 anak (24,0%). Hasil analisis menggunakan Chi Square untuk mencari hubungan Lama Menonton Televisi dengan Bahasa dan Personal Sosial, nilai sig ditemukan angka 0.000, yang mana lebih kecil dari 0.05, sementara untuk Motorik Kasar dan Motorik Halus, ditemukan nilai a, yang merupakan angka kostan, karena pada data, memang tidak ada kelainan yang ditemukan sebelumnya. Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah didapatkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat bahwa ada hubungan yang signifikan antara Lama Menonton Televisi terhadap dua sektor Tingkat Perkembangan menurut Denver, yaitu pada Bahasa dan Personal Sosial. Pada dua sektor tersebut, nilai sig ditemukan angka 0.000, yang mana lebh kecil dari 0.05, yang berarti ada hubungan yang signifikan terhadap lama menonton televisi. Sedangkan pada Perkembangan Motorik Halus dan Motorik Kasar, tidak ditemukan hubungan yang signifikan. Kata Kunci: Televisi dan Anak-anak, Tingkat Perkembangan Anak, Pengaruh Menonton Televisi, Dampak Menonton Televisi.} }