@thesis{thesis, author={Hayat Hayat}, title ={Pengembangan ekonomi mustahiq oleh lembaga amil zakat Kota Kalang: Studi Komparasi Antara LAZ El-Zawa dan Rumah Zakat}, year={2017}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/10499/}, abstract={INDONESIA: Kemiskinan adalah salah satu dari sekian banyak problematika bangsa yang harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah Negara Indonesia, rata-rata penduduknya tergolong miskin, seperti di Kota Malang, penduduknya masih banyak yang terlantar dengan permasalahan, contohnya pengangguran, pengemis, berurusan dengan rentenir. Salah satu dalam menanggulangi hal tersebut melalui zakat, sehingga masyarakat yang kurang mampu bisa terbantu dengan adanya pergerakan Lembaga Amil Zakat, dengan adanya pergerakan tersebut akan berperan sebagai pendukung dalam meningkatkan pendapatan usaha bagi mustahiq. Dalam penelitian ini, terdapat rumusan masalah. Pertama, bagaimana model pengembangan ekonomi mustahiq yang dilakukan oleh kedua Lembaga Amil zakat El-Zawa dan Rumah Zakat?, Kedua, bagaimana persamaan dan perbedaan dalam pengembangan ekonomi mustahiq oleh El-Zawa dan Rumah Zakat?. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian empiris. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Dengan teknik analisis deskriptif-komparatif yakni menghubungkan data yang satu dengan data yang lain, kemudian menarik kesimpulan dari data-data tersebut sehingga diperoleh gambaran yang utuh dan mendalam dengan membandingkan dari masing-masing sumber dan dapat mengetahui persamaan dan perbedaan kedua lembaga tersebut dalam pengembangan ekonomi mustahiq. Metode pengumpulan data terdiri dari metode wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pengembanagan ekonomi mustahiq oleh El-Zawa sangat efektif, dengan adanya model yang bertahap, Pertama, model Qardhul Hasan, akad pinjaman tanpa bunga, dana maksimal Rp 5.000.000 dengan angsuran 20 bulan. Kedua, model Mudharabah, akadnya sama seperti Qardhul Hasan, dengan sistem bagi hasil, dana yang diberikan sebesar Rp 25.000.000. Sedangkan model pengembangan ekonomi mustahiq oleh Rumah Zakat kurang efektif dikarenakan berjalannya model yang bernama Senyum Mandiri berbentuk pembinaan dan pelatihan dengan dana sebesar Rp 3.000.000, rumah zakat tidak mengasah soft skill yang di miliki mustahiq, akan tetapi lebih memberikan materi dalam bidang bisnis dan sepritual, terkadang ada mustahiq yang tidak bisa menerima pemahaman dari materi, sehingga mengakibatkan mustahiq tidak berkembang. Adapun persamaan dari program pengembangan ekonomi mustahiq, adalah sama-sama bertujuan ingin membantu mustahiq dalam pengembangan ekonomi dan menjadikan para mustahiq menjadi muzakki, sedangkan perbedaannya dalam hal mekanisme dalam pengembangan ekonomi mustahiq ini terdapat banyak perbedaan, baik dari program, mekanisme pengembangan ekonominya sangat jauh berbeda dan jangkauan mustahiqnya juga berbeda-beda. ENGLISH: Poverty is one of the many problems the nation must soon be resolved. One is the State of Indonesia, the average of the population classified as poor, such as in the city of Malang, the inhabitants are displaced with many problems, such as unemployment, beggars, dealing with loan sharks. One in tackling it through zakat, so the society less able to be helped by the existence of the movement Institution Amil Zakat, the move will act as advocates in raising revenues for mustahiq. In this study, there is a formulation of the problem. First, how the model economic development mustahiq conducted by the two institutions Amil zakat El-Zawa and Rumah Zakat?, second, how the similarities and differences in the development of economic mustahiq by El-Zawa and Rumah Zakat?. This research is classified into the types of empirical research. Approach this research use the juridical sociological approach. With descriptive-comparative analysis techniques connect data that one with other data, then drawing conclusions from the data so obtained the picture intact and profound by comparing from each source and be aware of the similarities and differences of these two institutions in the development of economic mustahiq. Data collection methods method consists of interviews, and documentation. The results of this research show that the economic model of pengembanagan mustahiq by El-Zawa is very effective, with a model that gradually, first, model Qardhul Hasan, contract loans without interest, funding a maximum of Rp 5 million in installments of 20 months. Second, a model of Mudharabah, the same as Qardhul Hasan, with the system for the results, given the funds of Rp 25 million. While the economic development model of mustahiq by Rumah Zakat less effective due to the passage of the model named Smile-shaped Standalone coaching and training with funds amounting to Rp 3 million, rumah zakat not honed soft skills at disposal mustahiq, but more material in the field of providing business and sepritual, sometimes there is a mustahiq who could not receive the understanding of the material, resulting in mustahiq did not develop. As for the economic development programs of the equation mustahiq, is equally aimed at mustahiq would like to help in the } }