@thesis{thesis, author={Khofifi Nailatul}, title ={Pertambangan batu kapur ditinjau dari pasal 69 Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan maslahah : Studi di Sekapuk Gresik}, year={2017}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/10527/}, abstract={INDONESIA: Kegiatan pertambangan batu kapur di daerah Sekapuk didirikan oleh PT, Polowijo yang telah berlangsung sekitar tahun 1980. Luas area tambang secara keseluruhan kurang lebih 312 Ha.Dan termasuk kegiatan tambang dolomit terbesar yang ada di kabupaten Gresik. Proses penambangan telah menggunakan teknologi-teknologi baru, sehingga bisa meminimalisir terjadinya masalah lingkungan dan keselamatan para pekerja. Selain itu hasil produksi mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun dari jenis-jenis batu yang dihasilkan. Adanya Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, merupakan upaya untuk menjaga lingkungan dari hal-hal yang menghilangkan fungsi lingkungan hidup yang semestinya. Kegiatan pertambangan milik PT. Polowijo termasuk kegiatan tambang yang sudah sesuai dengan dokumen lingkungan dan bisa dikatakan tidak sampai merusak lingkungan. Untuk reklamasi lahan pasca tambang masih belum diadakan dikarenakan pertambangan tersebut masih aktif sampai sekarang. Sementara itu pertambangan ini telah memashahatkan masyarakat sekitar tambang dengan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar semakin besar. Sehingga bisa mengurangi angka pengangguran. Dalam penelitian ini menulusuri faktor-faktor awal mula terjadinya pertambangan, dengan melakukan wawancara ke lembaga-lembaga dan masyarakat yang terkait. Dan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati proses pertambangan batu kapur setelah itu akan di analisis dengan menggunakan Undang-Undang No. 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang di dasarkan pada Pasal 69 angka (1) huruf (a) yang berbunyi, ?setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup?. Selanjutnya juga di analisis menggunakan Mashlahah yang menitik-beratkan kepada masyarakat sekitar tambang, sehingga diharapkan mendapatkan pemahaman yang komperhensif tentang perrmasalahan pertambangan terhadap lingkungan dan kemashlahatan masyarakat setempat, menurut hukum positif maupun hukum Islam. ENGLISH: Activities of limestone mining in the area of Sekapuk was established by PT, Polowijo which had taken place around 1980. The overall area of mine was more or less 312 Ha. And including the biggest activities of dolomite mining in Gresik. The mining processes had used new technologies, so it could minimize the occurrence of environmental problems and the safety of workers. Beside that, the results of production experienced good enhancement from the terms of amount as well as the types of the stone produced. The existence of Act No. 32 of 2009 On Protection and Environmental Management, was an attempt to preserve the environment from the things that could eliminate life environmental functions as it should be. Mining activities owned by PT. Polowijo includes mining activities that are in accordance with environmental documents and can be said not to damage the environment. For post-mining land reclamation has not been held because the mining is still active until now. While the mining activities had opened a greater work vacancy for the surrounding community. So it can reduce the unemployment rate. This study explored the factors of the first occurrence of mining, by doing interview to the related institutions and communities. And went directly to the field to observe the mining process of the limestone and then was analyzed by the use of Act No. 32 On Protection and Management of Life Environment, which was based on article 69 Number (1), point (a) which reads, "every person is prohibited in doing an act which resulted in pollution and / or destruction of environment life". Next it was also analyzed by using Mashlahah which emphasized on community around the mining area, so it was expected to get a comprehensive understanding of the mining problems to the environment and the goodness of local community, according to the positive law and Islamic law.} }