@thesis{thesis, author={Azizah Ike Shofiatul}, title ={Respon kalus kedelai (Glycine max L. Merr) pada media B5 dengan penambahan PEG (Polyethylene Glycol) 6000 sebagai simulasi cekaman kekeringan}, year={2010}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/1169/}, abstract={INDONESIA: Kedelai (Glycine max (L) Merrill) adalah satu di antara tanaman pangan yang telah lama diusahakan di Indonesia dan memiliki manfaat ekonomis yang cukup tinggi sehingga kebutuhan kedelai di dalam negeri sangat besar, namun dalam pengembangannya terdapat banyak kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah lahan untuk perbanyakan tanaman kedelai mengalami kekeringan karena kurangnya ketersediaan air. Metode alternatif untuk memperoleh hasil yang relatif lebih baik dalam kondisi stres kekeringan adalah dengan penggunaan varietas-varietas yang toleran terhadap kekeringan. Seleksi in vitro dengan metode kultur jaringan merupakan metode yang sangat cocok digunakan untuk menyeleksi varietas-varietas kedelai yang toleran terhadap kekeringan dengan menggunakan senyawa PEG 6000 yang dapat menurunkan potensial osmotik larutan yang mampu mengikat molekul air sehingga diharapkan dapat menciptakan kondisi cekaman karena ketersediaan air bagi tanaman dalam media menjadi berkurang. Penelitian bertujuan mengetahui respon pembentukan kalus dan tingkat toleransi terhadap cekaman kekeringan beberapa varietas kedelai berdasarkan kemampuannya membentuk kalus pada media selektif PEG 6000 dalam berbagai konsentrasi. Penentuan tingkat toleransi terhadap cekaman kekeringan dilakukan dengan mengamati respon kalus varietas Wilis, Grobogan dan Tanggamus dalam media PEG 6000 dengan konsentrasi 0 gr/L (kontrol), 20 gr/L, 40 gr/L dan 60 gr/L dan dianalisis dengan menggunakan Ankova Faktorial . Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penambahan PEG 6000 dengan konsentrasi yang berbeda dalam media memberikan respon yang berbeda pula terhadap pertumbuhan kalus beberapa varietas kedelai yang diuji. Jika dilihat dari perubahan warna kalus setelah diinduksi PEG 6000, diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi PEG 6000 dalam media warna kalus varietas Wilis berwarna kuning kecoklatan dengan tekstur remah, kalus varietas Grobogan berwarna coklat kehitaman dengan tekstur remah dan varietas Tanggamus kalus berwarna kuning. Sedangkan dilihat dari berat basah kalus, diketahui bahwa dengan penambahan PEG 6000 dalam media menghambat pertumbuhan (penambahan berat) kalus kedelai (Glycine max). Semakin tinggi konsentrasi PEG yang ditambahkan dalam media, berat kalus semakin rendah. Berdasarkan berat kalus, morfologi kalus dan nilai indek sensivitas diketahui bahwa varietas Tanggamus dan varietas Wilis medium terhadap cekaman kekeringan dan varietas Grobogan merupakan varietas yang peka terhadap cekaman kekeringan.} }