@thesis{thesis, author={Ayni Nor}, title ={Karakterisasi abu dari sabut dan tempurung kelapa dengan aktivasi Asam Sulfat (H2SO4) daNatrium Hidroksida (NaOH)}, year={2018}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/12052/}, abstract={ABSTRAK Industri tahu di Kota Malang banyak menggunakan sabut dan tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pembakaran sabut dan tempurung kelapa tersebut menghasilkan abu. Abu hasil pembakaran sabut dan tempurung kelapa memiliki potensi sebagai adsorben karena memiliki kandungan SiO2. Aktivasi menggunakan H2SO4 dan NaOH untuk menghilangkan pengotor. Pada penelitian ini telah dilakukan aktivasi abu dari sabut dan tempurung kelapa menggunakan asam sulfat (H2SO4) dan natrium hidroksida (NaOH). Aktivasi abu dari sabut dan tempurung kelapa menggunakan variasi konsentrasi H2SO4 yaitu 0,4 dan 0,9 M. Konsentrasi NaOH yang digunakan yaitu 3M. Abu sebelum dan sesudah proses aktivasi dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF dan SEM. XRD untuk mengetahui senyawa penyusunnya, XRF untuk mengetahui perubahan kandungan unsur pada abu dan SEM untuk mengetahui perubahan morfologi abu. Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan abu sebelum dan setelah aktivasi mengandung senyawa Fe3Al2Si3, Ca3Al2Si2, CaCO3, Al6Si2O13, FeAl3Si2, Fe2Al3Si3 dan SiO2. Hasil XRF menunjukkan aktivasi menggunakan H2SO4 encer 0,4 M dan 0,9 M kurang mampu menghilangkan pengotor, masih ditemukan logam Fe sebesar 23,6 ? 23,8%, Ca sebesar 32,5-40%, Cr sebesar 0,1% dan unsur Si meningkat sampai sebesar 18,8%. Sedangkan aktivasi menggunakan H2SO4 dan NaOH menunjukkan adanya unsur baru yang muncul yaitu Ni, Rb dan Hg dan unsur Si meningkat sampai 19,4%. Hasil SEM menunjukkan terjadi aglomerasi pada abu sebelum dan setelah aktivasi. ABSTRACT The tofu industry in Malang City mostly uses coconut husk and shell as fuel. The combustion of coir and coconut shell to produce ash. Coir and coconut shell ash burning have potential as adsorbent because they have SiO2 content. Activation using H2SO4 and NaOH to remove impurities. In this research has done the activation of ash from coir and coconut shell using sulfuric acid (H2SO4) and sodium hydroxide (NaOH). Activation of coir and coconut shell ash using variation of H2SO4 concentration that is 0,4 and 0,9 M. The concentration of NaOH used is 3M. Ash before and after the activation process is characterized using XRD, XRF and SEM. XRD to know the compound compound, XRF to know the change of element content in ash and SEM to know ash morphology change. The characterization results using XRD showed ash before and after activation containing Fe3Al2Si3, Ca3Al2Si2, CaCO3, Al6Si2O13, FeAl3Si2, Fe2Al3Si3 and SiO2 compounds. The XRF results showed that activation using aqueous H2SO4 0.4 M and 0.9 M less able to remove impurities, still found Fe metals of 23.6 - 23.8%, Ca of 32.5-40%, Cr of 0.1% and Si element increased up to 18.8%. While activation using H2SO4 and NaOH showed the existence of new emerging elements of Ni, Rb and Hg and Si element increased up to 19,4%. SEM results show agglomeration in ash before and after activation.} }