@thesis{thesis, author={Anisa Siti}, title ={Perancangan pusat kerajinan akar kayu jati di Bojonegoro: Tema metafora akar (tangible)}, year={2012}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/1206/}, abstract={INDONESIA: Perkembangan kerajinan akar kayu jati di Bojonegoro Kecamatan Margomulyo sangat pesat sekali. Seiring perkembangannya terjadi beberapa masalah yang menjadi kendala perkembangan kerajinan akar kayu jati. Keadaan kerajinan akar kayu jati yang hanya ditumpuk karena tidak adanya sarana atau tempat untuk jual beli kerajinan, sehingga menurunkan niat para pembeli. Kerajinan yang ada hanya dijual di depan rumah masing-masing pengrajin, sehingga para pembeli harus berpindah-pindah rumah untuk memilih kerajinan yang diinginkan. Kerajinan-kerajinan yang dihasilkan para pengrajin masih berupa kerajinan setengah jadi, sehingga membuat nilai jual kerajinan tidak terlalu tinggi. Hal ini yang menjadi alasan utama perancangan pusat kerajinan akar kayu jati. Perancangan ini bertujuan untuk mewadahi aktivitas pengrajin dalam hal produksi, edukasi sekaligus sebagai wadah pemasarannya. Perancangan pusat kerajinan akar kayu jati mengambil pendekatan tema metafora akar dengan konsep akar tunggang dengan menerapkan sifat-sifat akar yang terlihat nyata ke dalam perancangan (tangible mataphor). Sifat-sifat akar secara visual yang diterapkan adalah meruncing, bercabang, warna tidak hijau dan tidak berbuku. Wujud dalam perancangan terlihat dari bentuk tapak yang menganggap bangunan sebagai akar utama dari percabangan lansekap. Bangunan seolah-olah terdiri dari tiga titik pusat yang terbentuk dari zona pada akar yang menjadi dasar pembagian zona pada ruang, yaitu zona differentation (pengelola dan produksi), zona maturation (ruang seminar, ruang pamer, workshop), zona of elongation (area pembibitan pohon jati, area hutan jati, rumah jamur, MEE dan parkir). Bentuk akar diterapkan pada rak display, partisi, ornament dinding dll. Tampilan bangunan juga menggunakan bentuk akar yang bercabang pada ornament bangunan yang dimanfaatkan sebagai tritisan dan bukaan untuk memasukkan cahaya dan udara ke dalam bangunan. Bentuk akar juga mempengaruhi ketinggian atap dengan level yang berbeda pada bangunan. Bentuk bangunan dengan karakter akar akan lebih memperkuat ciri khas Bojonegoro. Perancangan pusat kerajinan akar kayu jati ini merupakan wadah yang sangat bermanfaat bagi perkembangan daerah khususnya bagi para pengrajin dalam meningkatkan kebutuhan ekonomi-sosial. ENGLISH: The development of teak root craft in Bojonegoro, Margomulyo is very fast. In line with its development, there are many problems that become the obstacles in the development of teak root craft. The condition of this teak root craft in the stack because there is no facilities and place for trading the craft decreasing the customers? interest. The available craft is only trade in front of the house of each craftsman so that the customers should move from a house to the other for choosing the desired crafts. The produced crafts still in semi finished product and it makes its price is not so high. It becomes the principle reason for designing teak root craft center. This design is aimed to accommodate the craftsman activities in production, education also as the marketing place. The design of teak root craft center uses metaphor them approach by the concept of steep root by implementing root characteristics in real within the design (tangible mataphor). Root characteristics visually implemented is taper, branched, and the color is not green and in knuckle. The form in design is seen from the form of the site that imaging the building as the main root from the branches. The building seems consist of three main spots that is formed from the root zone that become the center of zone divisions for the rooms; they are differentiation zone (manager and production), maturation zone (seminar, showroom, workshop), zone of elongation (teak nursery, teak forest area, mushroom zone, MEE and parking lot). Root form is implemented in the display tracks, partition, wall ornaments, and so on. The building performance also uses root form that is branched in building ornaments used as the ventilation for light and air circulation in the building. The form of root also influences the roof height by the different level in the building. The form of building with root character will more strengthen the characteristic of Bojonegoro. The design of teak root craft center is also the most valuable place for the development of special region for the craftsmen in increasing economy-social need.} }