@thesis{thesis, author={Azizah Siti Nor}, title ={Uji in vitro variets kedelai (Glycine max (L) Merril) terhadap kekeringan pada media padat menggunakan PEG (Polietilena Glikol) 6000}, year={2010}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/986/}, abstract={INDONESIA: Kedelai merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, tetapi keterbatasan lahan mengakibatkan dilakukannya ekstensifikasi pada lahan marjinal, seperti lahan masam atau lahan kering. Lahan kering ini sudah dipastikan sulit untuk menumbuhkan tanaman palawija khususnya kedelai, sehingga mengakibatkan turunnya hasil produksi tanaman kedelai, oleh karena itu diperlukan adanya varietas kedelai toleran kekeringan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji varietas kedelai yang toleran terhadap kekeringan melalui uji in vitro menggunakan PEG 6000 sebagai simulasi kekeringan. Bahan tanaman yang digunakan adalah beberapa varietas kedelai yang sudah diketahui tanggapannya terhadap kekeringan, yaitu varietas Wilis (Moderat), Tanggamus (Toleran) dan Grobogan (peka) dan beberapa varietas kedelai yang belum diuji tanggapannya yaitu varietas Panderman, Argomulyo dan Kaba. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium penelitian Genetic and Tissue Plant Culture Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, pada bulan Juni-Agustus 2010. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi PEG 6000 yang terdiri dari 4 taraf perlakuan (0 gr/l; 20 gr/l; 40 gr/l dan 60 gr/l), dan faktor kedua adalah varietas kedelai (Wilis, Tanggamus, Grobogan, Argomulyo, Kaba dan Panderman), pengambilan data dilakukan pada 14 HST dan 28 HST. Pengamatan dilakukan terhadap persentase perkecambahan (normal dan abnormal), panjang akar, panjang hipokotil dan panjang epikotil. Hasil penelitian menunjukkan persentase perkecambahan, panjang akar, panjang hipokotil dan panjang epikotil terhambat dengan meningkatnya pnambahan PEG ke dalam media MS padat. Berbagai varietas kedelai yang diuji menunjukkan respon yang berbeda terhadap beberapa perlakuan PEG. Berdasarkan hasil analisis, varietas Grobogan, Argomulyo dan Kaba memiliki respon peka kekeringan sedangkan varietas Wilis dan Panderman memiliki respon toleran kekeringan dan varietas Tanggamus memiliki respon medium toleran, sedangkan konsentrasi PEG yang paling efektif digunakan untuk mensimulasi varietas kedelai terhadap kekeringan yaitu konsentrasi PEG 60 gr/l} }