@thesis{thesis, author={Istifadah Riffat}, title ={Implementasi pendekatan pembelajaran integratif saintifik pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 1 Banyuputih Situbondo}, year={2017}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/9891/}, abstract={INDONESIA: Salah satu upaya pemerintah dalam menangi masalah pendidikan adalah perubahan kurikulum yang ada di sekolah. Di Indonesia sendiri sudah beberapa kali terjadi perubahan kurikulum mulai dari kurikulum CBSA (cara belajar siswa aktif), Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menggunakan pendekatan integratif saintifik dalam pembelajarannya di kelas. Model pembelajaran saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diadaptasi dari sains. Sedangkan pembelajaran integratif adalah model pembelajaran integratif dengan mengintegrasikan satu mata pelajaran dengan pelajaran lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk implementasi pendekatan pembelajaran integratif saintifik pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Banyuputih, apa hasil implementasi pendekatan pembelajaran integratif saintifik di SMP Negeri 1 Banyuputih, dan yang terakhir bagaimana evaluasi pendekatan pembelajaran integratif saintifik di SMP Negeri 1 Banyuputih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Kemudian dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data peneliti mengemukakan proses serta menjelaskan komponen data yang terakhir mengenai keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) bentuk implementasi pembelajaran integratif saintifik pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Banyuputih menggunakan pendekatan pembelajaran inquiry dan kooperatif sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, inovatif, kolaboratif, (2) setelah sekolah menerapkan pembelajaran integratif saintifik adalah siswa lebih aktif daripada sebelumnya dan juga siswa memiliki wawasan yang lebih luas, (3) pembelajaran integratif saintifik di SMP Negeri 1 Banyuputih dalam pelaksanaannya belum terlalu maksimal karena terkendala dengan media, sarana prasarana, dan membutuhkan waktu yang lama mengingat kurikulum 2013 masih terbilang baru. ENGLISH: One of the government's efforts in solving education problem is the change of curriculum in school. In Indonesia, several curriculum changes have been made since the curriculum of CBSA (active learning method), Competency Based Curriculum (KBK), Education Unit Level Curriculum (KTSP), and the last is Curriculum 2013. Curriculum 2013 is a curriculum that uses scientific integrative approach in it?s classroom learning. The scientific learning model is a scientific framework of learning adapted from science. While integrative learning is an integrative learning model by integrating one subject with another subject. This research aims to find out how is the form of integrative scientific learning implementation on Integrated IPS subject at State Junior High School 1 of Banyuputih, what is the result of scienttific integrative learning implementation at State Junior High School 1 of Banyuputih, and the last how is the evaluation of scientific integrative learning at State Junior High School 1 of Banyuputih. This research uses qualitative approach. In the data collecting, researcher uses three methods such as observation, interview and documentation. The research results conducted by the researcher are: (1) the form of scientific integrative learning implementation in Integrated IPS subject at State Junior High School of Banyuputih using inquiry and cooperative learning model so that the students can think critically, innovatively, collaboratively, can solve the problems and can increase the communication and information literacy, (2) after the school applying scientific integrative learning, the students are more active than before and also students have broader insight, (3) scientific integrative learning at State Junior High School 1 of Banyuputih in its implementation not too maximal because it constrained by the media, infrastructure, and takes a long time and the curriculum 2013 is still fairly new.} }