@thesis{thesis, author={Akhda Dewi Khoirun Nisa’}, title ={Pengaruh dosis dan waktu aplikasi kompos Azolla sp terhadap pertumbuhan tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss)}, year={2009}, url={http://etheses.uin-malang.ac.id/994/}, abstract={INDONESIA: Azolla sp merupakan tanaman paku-pakuan yang mempunyai potensi sebagai bahan pupuk organik, pakan ternak dan pakan ikan yang bermutu tinggi. Tanaman Azolla sp jika dijadikan pupuk organik dalam bentuk segar, kering atau kompos sangat baik pada tanaman pangan di lahan kering dan tanaman sayuran. Kompos Azolla sp juga dapat meningkatkan unsur hara dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman dalam meningkatkan pertumbuhan. Oleh karena itu kompos Azolla sp dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah Dosis Kompos Azolla sp yakni dosis kontrol (D0), 35 g/tanaman (D1), 70 g/tanaman (D2), 105 g/tanaman (D3). Faktor kedua adalah perlakuan waktu aplikasi, meliputi 2 minggu sebelum tanam (W1), 1 minggu sebelum tanam (W2) dan 1 minggu setelah tanam (W3). Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi dan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik dilakukan uji Duncan dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dosis 70 g/tanaman kompos Azolla sp berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss) yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah, berat kering, kadar klorofil dan kadar antosianin pada umur 35 HST. Pengaruh waktu aplikasi kompos Azolla sp menunjukkan pada perlakuan 1 minggu sebelum tanam (W2) berpengaruh pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering, berat basah, kadar antosianin, luas daun dan kadar klorofil. Interaksi dosis dan waktu aplikasi kompos Azolla sp menunjukkan pada perlakuan D2W2 (Dosis 70 g/tan dengan waktu aplikasi 1 minggu sebelum tanam) berpengaruh pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering dan berat basah, luas daun dan kadar klorofil. Variabel pengamatan kadar antosianin tidak terdapat interaksi.} }