@thesis{thesis, author={VITA PERMANA S.PARATHON}, title ={POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Indigo )}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={Vita Permana S. Parathon. 0643010042. Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Indigo (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu Dengan Anak Indigo) Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya. Anak indigo pada umumnya tidak menginginkan diperlakukan sebagai anak-anak. Tidak jarang mereka sering tidak menuruti bahkan membantah nasehat orang tua mereka. Orang tua kebanyakan tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan anaknya yang indigo, sehingga orang tua tidak dapat menyampaikan pesannya kepada anak anaknya yang indigo. Seperti diketahui, anak indigo memiliki dunia sendiri dan tidak memiliki inisiatif untuk bersosialisasi dengan orang lain, karena itu dibutuhkan kedekatan emosional antara orang tua dan anaknya yang indigo agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.Tanpa pola komunikasi dan dukungan yang baik dalam keluarga yang mempunyai anak indigo, maka anak indigo tidak akan berkembang dengan baik sesuai yang diharapkan orang tua, oleh karena itu pola komunikasi sangat dibutuhkan untuk menggali kelebihan serta bakat anak. Disini komunikasi antara orang tua dan anak indigo adalah saran yang paling utama. Landasan teori yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah teori pola komunikasi hubungan orang tua dengan anak yaitu autoritarian (cenderung bersikap bermusuhan), permissive (cenderung berperilaku bebas) dan authoritative (cenderung terhindar dari kegelisahan dan kekacauan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan depth interview (wawancara mendalam) dan observasi (pengamatan) pada beberapa keluarga yang meliputi orang tua (ibu rumah tangga) yang memiliki anak indigo sebagai informan untuk mengetahui permasalahan penelitian yang terjadi antara ibu dengan anak indigo. Setelah data diperoleh, peneliti akan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan mengkategorikan sesuai pola komunikasi keluarga hubungan ibu dengan anak secara deskriptif. Hasil analisis data terdapat 4 orang ibu yang memiliki anak indigo sebagai informan yang dijadikan subyek penelitian. Dua orang ibu di antaranya menganut pola komunikasi secara otoriter atau authoritarian. Satu orang ibu menganut pola komunikasi permissive atau cenderung membebaskan dan sisanya menganut pola komunikasi demokratis atau authoritative . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi keluarga yang banyak diterapkan ibu menggunakan pola komunikasi authoritarian (cenderung bersikap bermusuhan). Pada pola komunikasi ini orang tua (ibu) merasa mempunyai wewenang yang besar pada anak, seperti menghukum secara fisik, tidak memberikan kebebasan berpendapat dan mengatur anak sesuai kehendak orang tua (ibu). Tetapi ada saat-saat di mana seorang ibu penganut pola otoriter menerapkan pola komunikasi permisive di saat ibu membebaskan anaknya dalam bersosialisasi.} }