@thesis{thesis, author={ARINI LAKSMI PALUPI}, title ={PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={ARINI LAKSMI PALUPI. PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas) Dua hari Senayan menjadi pusat perhatian. Sidang Paripurna Pansus Century menyedot perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia. Selama dua hari, dua surat kabar Jawa Pos dan Kompas menampilkan berita mengenai Sidang Paripurna. Tetapi didalam memberitakan, Jawa Pos dan Kompas membangun Frame yang berbeda. Frame Jawa Pos mengarah pada masyarakat, sedangkan frame Kompas mengarah pada pemerintah. Tentang proses konstruksi realitas, prinsipnya setiap upaya ?menceritakan? (konseptualisasi) sebuah peristiwa, keadaan, atau benda tak terkecuali mengenai hal-hal yang berkaitan dengan politik adalah usaha untuk mengkonstruksi realitas. Karena sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka kesibukan utama media massa adalah mengkonstruksi berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna. Pembuatan berita di media pada dasarnya adalah penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita atau wacana yang bermakna. Dengan demikian seluruh isi media tiada lain adalah realitas yang telah dikonstruksikan dalam bentuk wacana yang bermakna Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing Pan dan Kosicki, dalam pendekatan ini framing dapat dibagi ke dalam empat struktur besar, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Berita-berita yang dianalisis adalah berita mengenai sidang paripurna DPR Maret 2010. Hasil analisis peneliti dapat diketahui bahwa frame yang disajikan Jawa Pos adalah pemberian dana talangan pada Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun bermasalah baik dalam hal kebijakan maupun pelaksanaan jelas-jelas melanggar hukum. Sedangkan frame Kompas adalah kebijakan bailout century merupakan usaha penyelamatan perekonomian dari krisis. Dari hasil analisis dapat disimpulkan ada perbedaan antara Jawa Pos dan Kompas dalam memberitakan kebijakan pemerintah tentang bailout century yang dibahas dalam sidang paripurna DPR Maret 2010. dimana Jawa Pos lebih condong menyalahkan kebijakan bailout century yang melanggar hukum. Sebaliknya Kompas lebih condong membenarkan kebijakan pemerintah karena ingin menyelamatkan perekonomian dari krisis. Sebagai salah satu sarana informasi, surat kabar seharusnya tidak melibatkan kepentingan apapun, baik politis maupun ekonomis dalam penyajian berita.} }