@thesis{thesis, author={Russiana Yulandani}, title ={PENGARUH PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PRATAMA MANDIRI – SURABAYA}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={PENGARUH PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PRATAMA MANDIRI ? SURABAYA Oleh: Russiana Yulandani ABSTRAK Balanced Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang yang berimbang antara dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.Perusahaan menggunakan fokus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting. Implementasi Balanced Scorecard tergantung dari kebijakan organisasi. Pada saat ini CV. Pratama Mandiri tengah mensimulasikan penggunaan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan manfaat penerapan Balanced Scorecard sebagai tolak ukur yang melengkapi alat ukur yang hanya berdimensi profitabilitas dengan dimensi ? dimensi yang baru sehingga memungkinkan perusahaan dapat bersaing. Penelitian ini menggunakan data sekunder meliputi kinerja perusahaan (Y) yang diukur dengan prosentanse Return On Invesment (ROI), perspektif keuangan (X1) yang diukur dengan Net Profit Margin, perspektif pelanggan (X2) yang diukur dengan Number of Complaint, perspektif proses bisnis internal (X3) yang diukur dengan Employee Productivity, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (X4) yang diukur dengan prosentase Employee Training Cost. Data yang diambil mulai periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 dengan teknik pursposive sampling dan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Melalui analisis uji regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa metode Balanced Scorecard dapat dipakai sebagai alat pengukuran kinerja bagi perusahaan, sehingga hipotesis pertama teruji kebenarannya. Namun hipotesis kedua tidak teruji kebenarannya karena hanya perspektif keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan perspektif pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.} }