@thesis{thesis, author={Chusnul Arifin}, title ={Efisiensi Peramalan Penjualan Sebagai Dasar Perencanaan Produksi (Studi komparasi antara metode dekomposisi dengan metode peramalan perusahaan) Pada PT. Varia Usaha Beton di Gresik}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma dalam segalah bidang, salah satunya adalah bidang produksi. Produksi adalah salah satu kegiatan dalam sebuah perusahaan yaitu proses pemenuhan permintaan konsumen. Salah satu kegiatan yang mampu menjadi dasar dalam pembuatan strategi produksi perusahaan adalah peramalan penjualan. Besarnya fluktuasi dan tingginya risiko merupakan karakter yang melekat pada sistem produksi dan distribusi kebanyakan produk bisnis. Hal yang sama juga dapat terjadi pada industri beton, apabila perusahaan yang ada tidak dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan persaingan ini, maka dikhawatirkan produk-produk mereka tidak akan mampu bertahan dalam menghadapi keadaan pasar yang tidak menentu, sehingga akan berdampak pada kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang. PT Varia Usaha Beton Gresik menggunakan metode peramalan penjualan dalam melaksanakan kegiatan produksi yaitu dalam menentukan target produksi yang akan diambil. Dalam kegiatan penentuan target produksi dibutuhkan perencanaan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan seperti halnya dengan menggunakan metode perhitungan peramalan penjualan yang didasarkan pada data penjualan sebelumnya. Disamping ada keinginan perusahaan dalam menentukan target produksi sesuai dengan keinginannya agar mendapatkan laba yang sebesar?besarnya yang kurang bisa dipertanggung jawabkan mengingat penjualan produk jadi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kekuatan penjualan, harga, iklan, cakupan daerah pemasaran dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi peramalan penjualan antra metode perusahaan dengan metode dekomposisi pada PT. Varia Usaha Beton Gresik. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah data penjualan tahun sebelumnya, hasil peramalan penjualan dan rencana kegiatan produksi yang terbaru 1) Data rencana penjualan, 2) Data peramalan penjualan, 3) Data realisasi penjualan pada PT. Varia Usaha Beton Gresik. Dalam penelitian ini yang menjadi Populasi adalah data penjualan radymake mulai dari tahun 2004-2009 dengan satuan per meter kubik () pada PT. Varia Usaha Beton Gresik. Sampel penelitian ini data penjualan mulai dari tahun 2004-2009 dengan menggunakan metode purpusive. Jenis data pada peneitian ini adalah data sekunder, sedangkan teknik pengumpulan data dengan obsevarsi data penjualan perusahaan dari 3m tahun 2004 ? 2009 dengan satuan per meter kubik (). Selanjutnya data dianalisis menggunakan metode dekomposisi. 3m Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa 1) Hasil uji beda antara metode dekomposisi dengan metode perusahaan diperoleh t hitung adalah sebesar 2,687 dengan derajat kebebasan sebesar 59 dan tingkat signifikansi 0,009. Adapun nilai t tabel untuk df = 59 dan ? = 5% (uji dua sisi) diperoleh nilai t tabel = 2,001. Karena t hitung lebih besar dar t tabel (t hitung=2,687 > t tabel=2,001) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara metode peramalan yang digunakan oleh PT Varia usaha Beton Gresik dengan peramalan dengan metode dekomposisi, 2) Hasil uji beda antara metode peramalan perusahaan dengan realisasi penjualan diperoleh bahwa nilai t hitung sebesar t hitung = 4,384 dengan signifikansi 0,000, sedangkan nilai t tabel dengan derajat kebebasan n-1 = 59 dan tingkat signifikansi 5% untuk uji dua sisi diperoleh t tabel = 2,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara metode peramalan yang dilakukan perusahaan dengan realisasi penjualan, 3) Hasil uji beda antara metode dekomposisi dengan realisasi penjualan diperoleh bahwa hasil t hitung sebesar 0,914 dengan signifikansi sebesar 0,364. Adapun nilai t tabel dengan derajat kebebasan n-1 = 59 dan tingkat signifikansi 5% untuk uji dua sisi diperoleh t tabel = 2,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode peramalan dekomposisi dengan realisasi penjualan. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara ramalan metode yang digunakan perusahaan dengan metode dekomposisi, sehingga setelah dilakukan uji beda untuk menentukan metode peramalan manakah yang lebih akurat dalam memprediksi penjualan maka diketahui bahwa metode peramalan perusahaan berbeda secara signifikan dengan realisasi penjualan. Adapun metode peramalan dekomposisi menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode dekomposisi dengan realisasi penjualan. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa peramalan dengan menggunakan metode dekomposisi lebih akurat dalam memprediksi penjualan perusahaan.} }