@thesis{thesis, author={MARSUDI -}, title ={EVALUASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI DI KABUPATEN NGAWI}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={Program peningkatan produksi padi di Kabupaten Ngawi dititik beratkan pada upaya peningkatan mutu intensifikasi, salah satu upaya pencapaian target tersebut adalah dengan pendekatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) padi sawah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1). Untuk menganalisis tingkat perbedaan efisiensi usahatani sebelum dan sesudah pelaksanaan Program SL-PTT padi di Kabupaten Ngawi. (2). Untuk mengkaji perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terhadap produksi dan pendapatan usahatani padi sebelum dan sesudah pelaksanaan program SLPTT padi di Kabupaten Ngawi. (3). Untuk menyusun upaya pengembangan program SL-PTT padi di masa yang akan datang terkait dengan keberlanjutan program untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ngawi, pada bulan April s/d Mei 2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap kelompok tani peserta SL-PTT padi di 8 (delapan) desa sebanyak 160 responden. Teknis anĂ¡lisis yang dipakai adalah analisis deskriptif, analisis usahatani dan analisis regresi linier berganda dengan bentuk dummy variabel. Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa Ada perbedaan tingkat efisiensi usahatani sebelum dan sesudah penerapan program SL-PTT padi terlihat dari perbandingan R/C sebelum SL-PTT adalah sebesar 1,56, sedangkan setelah SL-PTT adalah sebesar 1,88. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi berbeda antara sebelum dan sesudah penerapan program SL-PTT padi. Penggunaan benih unggul, pestisida dan keikutsertaan petani dalam program SL-PTT berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi padi.. Penggunaan pupuk, tenaga kerja (pengendalian gulma) dan biaya lain-lain (sewa lahan, biaya pengairan, pajak dan iuran) penggunaannya (khususnya pengairan) sudah tidak efisien lagi sehingga berpengaruh negatif.} }