@thesis{thesis, author={KAUSAR HALIM}, title ={REPRESENTASI KELAMBATAN KERJA (Studi Semiotik Representasi Kelambatan Kerja Dalam Karikatur ”100 Hari Pemerintahan SBY-Budiono” Di Surat Kabar Jawa Pos) }, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ?Representasi Kelambatan Kerja? dalam karikatur gambar clekit Jawa Pos tentang ?100 Hari Pemerintahan SBY-Budiono? yang masih belum terlihat dampaknya secara signifikan kepada rakyatnya edisi Kamis, 28 Januari 2010 di surat kabar Jawa Pos Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini antara lain : teori segitiga makna Charles Sanders Pierce, Kritik Sosial, Kartun dan Karikatur, Karikatur dalam Surat Kabar, Konsep Makna, Respon Psikologi Warna, Representasi, Semiotika. Sumber atau teori tersebut digunakan sebagai dasar atau acuan dalam pembahasan penelitian. Korpus dalam penelitian ini adalah karikatur gambara clekit edisi Kamis, 28 Januari 2010. Tentang kinerja 100 hari Pemeintahan SBY-Boediono yang terkesan lambat dan belum terlihat dampaknya secara signifikan kepada rakyatnya. Analisis semiotik ini menggunakan penedekatan semiotika model C.S. Pierce. Dengan menggunakan model semiotik dari Pierce. Sistem tanda (gambar,warna,perilaku non verbal dan atribut pendukung) yang digunakan sebagai indikator pengamatan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan deskriptif karikatur, yang mengkategorikan tanda tersebut menjadi ikon, indeks, simbol. Dari hasil interpretasi, maka Karikatur Editorial Clekit edisi 28 Januari 2010 membentuk makna semiotik representasi yaitu Kura-kura tersebut adalah Presiden SBY yang dilambangkan menjadi kura-kura yang layaknya seorang perempuan yang gemar bersolek di depan cermin. Penggambaran yang demikian itu memperlihatkan bahwa presiden yang ingin menjaga penampilannya agar citra dan profesinya tidak terlihat buruk. Adanya hubungan sebab akibat diantara seluruh obyek dalam karikatur, hubungan ini membentuk suatu sifat kurang baik yang berupa betapa peliknya masa 100 hari pemerintahan SBY-Boediono saat ini sehingga rakyat kurang puas terhadap kinerja Presiden SBY dalam menjalankan konsekuensinya sebagai presiden terpilih.} }