@thesis{thesis, author={LUSI MELISA}, title ={TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG GIZI DI KECAMATAN KENJERAN DAERAH BULAK BANTENG SURABAYA SETELAH PENYULUHAN}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah masalah gizi buruk yang telah menjadi isu hangat selama ini. Pembangunan kesehatan semakin kurang mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, termasuk di daerah Bulak Banteng kecamatan Kenjeran Surabaya. Hal ini terbukti dari anak- anak yang kurang gizi di kawasan tersebut semakin bertambah. Keadaan inilah yang membuat peneliti melakukan penelitian di kawasan Bulak Banteng, karena di daerah tersebut satu bulan sekali mendapat penyuluhan tentang gizi. Penelitian ini menggunakan Teori S-O-R ( Stimulus,Organism,Respon) Stimulus dalam penelitian ini adalah isi pesan tentang pengetahuan gizi buruk. Sedangkan Organism dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dan Respon yang didapat dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di daerah bulak banteng tentang gizi buruk. Obyek pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga di daerah Bulak Banteng kecamatan Kenjeran Surabaya yang mendapat penyuluhan, sedangkan sampelnya adalah ibu ? ibu rumah tangga yang mempunyai balita dengan kasus gizi buruk. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah accidental sampling atau Sampling kebetulan. Metode pengumpulan datanya adalah melalui kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan nampak bahwa tingkat pengetahuan sebagian besar ibu rumah tangga yang menjadi responden berada pada kategori rendah. Hal tersebut dikarenakan ibu rumah tangga ini kurang mendengarkan,memperhatikan,dan merealisasikan di dalam kesehariannya. Sehingga para ibu rumah tangga ini susah untuk menganalisa berbagai informasi yang diberikan di waktu penyuluhan. Kesimpulan dan saran yang diambil dari penelitain ini adalah bahwa tingkat pengetahuan yang tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di kecamatan Kenjeran daerah Bulak Banteng sebagian besar berada pada kategori rendah, setelah mendapatkan penyuluhan, sehingga mereka tidak mengetahui mengenai gizi anak serta upaya meningkatkan gizi keluarga.} }