@thesis{thesis, author={NAILI ALFA RAHMAWATI}, title ={PEMAKNAAN GAMBAR LUKISAN (Studi Semiotik Pemaknaan Gambar Lukisan pada Angkutan Becak)}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id/}, abstract={Selain menjadi alat transportasi dan alat utama mata pencaharian, becak juga dapat digunakan sebagai media penyampaian gagasan/ide mengenai visual art non massa. Gambar-gambar yang dilukis ataupun tulisan yang dituangkan pada angkutan becak, agaknya bukan hanya sekedar lukisan atau gambar biasa saja, namun dibaliknya terkandung maksud-maksud tertentu yang kasat mata.Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa makna dibalik gambar dan tulisan yang tertuang dalam lukisan pada angkutan becak yang terdapat pada sandaran kursi penumpang dan dibalik sandaran kursi penumpang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotic, unit analisisnya adalah tanda-tanda berupa kata-kata, gambar, dan warna yang ada pada gambar lukisan . corpus penelitian ini merupakan satu kesatuan dari pemaknaan keseluruhan gambar lukisan bertema perempuan dan tulisan cowok merana, slingkuh, murni dan restu ibu. Peneliti membatasi pemaknaan tanda dan warna dominan merah, hijau, hitam, kuning dan biru. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotic Charles Sanders Pierce dengan teori dasarnya yakni teori tanda berdasarkan obyeknya, Pierce membagi tiga kategori yaitu, ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa yang dapat dikenali oleh pemakainya, indeks adalah tanda yang memiliki ketertarikan fenomenal atau eksistensial diantara tanda dan objeknya, symbol adalah tanda yang bersifat arbiter dan konvensional atau tanda yang terhubung dengan objek tertentu semata-mata karena kesepakatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa gambar dan tulisan yang tertuang pada angkutan becak merupakan hasil pikiran dan curahan hati pengemudi becak yang dituangkan melalui berbagai tipografi visual. Hasil visual tersebut antara lain mencurahkan bagaimana keadaan social pengemudi becak dan penggambaran diri pengemudi becak yang ingin diakui keberadaannya dalam kehidupaan masyarakat.} }