@thesis{thesis, author={Tedy Heryanto}, title ={EKSTRAKSI DAN STABILITAS WARNA KAROTENOID DARI BUAH PALEM Licuala grandis}, year={2010}, url={http://www.upnjatim.ac.id}, abstract={Buah palem Licuala grandis dimanfaatkan buahnya untuk bahan baku pewarna makanan dan minuman. Buah palem Licuala grandis memiliki kandungan pigmen karotenoid yang berwarna merah, sehingga memungkinkan dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung logam berbahaya. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengekstraksi warna karotenoid dengan pelarut petroleum eter, aseton, etanol dan heksan dengan perbandingan tertentu. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan jenis pelarut yang tepat untuk ekstraksi warna buah palem Licuala grandis dan mengetahui stabilitas warna merah karotenoid yang terbaik. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap I ekstraksi zat warna dari buah palem Licuala grandis dengan perbandingan pelarut heksan : aseton (50 : 50), heksan : aseton : etanol (50 : 25 : 25), heksan : aseton : etanol (25 : 50 :25), petroleum eter : aseton (50 : 50), petroleum eter : aseton : etanol (50 : 25 : 25) petroleum eter : etanol (50 : 50). Penelitin ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktor tunggal dimana masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, jika terjadi interaksi atau beda nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Duncan (DMRT 5%). Tahap II adalah uji stabilitas ekstrak warna buah palem terhadap pH, kadar garam, kadar gula, lama dan suhu pemanasan serta pada tahap III uji organoleptik pada aplikasi penggunaan zat warna karotenoid dari palem Licuala grandis untuk margarin dan es krim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perbandingan pelarut (heksan : aseton) = 50 : 50 yang menghasilkan pH pelarut 6,8 yang diikuti dengan nilai dielektrikum 11,295 ; kadar karotenoid sebesar 42,0272 mg/100ml ; rendemen sebesar 18,86% ; tingkat kemerahan 298,2395 ; tingkat kekuningan 64,18687. Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa warna dari buah palem Licuala grandis dengan warna sintetik berbeda nyata pada tingkat 5%. Hasil analisa finansial menyimpulkan bahwa perusahaan pembuatan pewarna alami dari buah palem Likuala grandis dengan perlakuan perbandingan jenis pelarut heksan : aseton = 50 : 50 layak diproduksi karena net B/C lebih besar dari 1, yaitu 2,226 dan NPV lebih dari nol, yaitu Rp 735.028.163,16 sedangkan IRR sebesar 21,49% lebih besar dari tingkatan suku bunga bank. Dalam proyek ini pertahunnya mendapatkan nilai keuntungan bersih sebesar Rp 200.480.443,21 dengan nilai BEP Rp 148.644.310,45 atau 20,39%, dengan kapasitas titik impas 1.761.662,5143 botol/tahun.} }