@thesis{thesis,
		author={ISYRAQI  MARDHA ATTHAARIQ},
		title ={SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANSOS WARGA MISKIN DI KELURAHAN MAGERSARI DENGAN METODE SAW - TOPSIS},
		year={2023},
		url={http://eprints.unisbank.ac.id/id/eprint/9423/},
		abstract={Dalam konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk pengambillan keputusan pemberian Bantuan Sosial (Bansos) warga miskin di Kelurahan Magersari terdapat berbagai macam kriteria yang digunakan untuk menentukan calon penerima Bansos warga miskin. Instasi Kelurahan Magersari sendiri untuk menentukan kriteria-kriteria warga miskin yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan menggunakan 14 kriteria dengan pengabungan dua metode SAW-TOPSIS. Dengan adanya persamaan kedua metode tersebut metode SAW sendiri digunakan untuk pembobotan kriteria program yang ditentukan oleh pemerintah, sedangkan metode TOPSIS digunakan tahap perangkingan wargan calon penerima program bansoos. Studi kasus yang digunakan di kelurahan Magersari. Tahap penelitian terkait Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dan Bansos kemiskinan, pengambilan data warga yang berhak mendapatkan Bansos sendiri membutuhkan 60 data dengan menggunakan metode SAW-TOPSIS. Hasil pengujian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan kriteria nilai tertinggi bobotnya adalah nilai tertinggi bobotnya adalah kriteria Penerangan dengan nilai bobotnya adalah 0,6333 dan nilai bobot terendah adalah kriteria Peneragan dengan nilai 0,4997. Hasil nilai berdasarkan ranking tertinggi untuk mendapatkan bansos ditentukkan Eni Ristiana dengan nilai 239,858687. Sedangkan nilai terendah adalah Heni Astuti dengan nilai -821,769051.


In the concept of a Decision Support System (SPK) for decision making on the provision of Social Assistance (Bansos) to the poor in Magersari Village, there are various criteria used to determine prospective recipients of Social Assistance for the poor. The Magersari Village Institution itself to determine the criteria for the poor to be used in decision making uses 14 mixtures by combining the two SAW-TOPSIS methods. With the similarity of the two methods, the SAW method itself is used for weighting the program criteria determined by the government, while the TOPSIS method is used at the stage of ranking prospective recipients of the bansoos program. The case study used in Magersari village. The research phase is related to the Decision Support System (SPK) and Social Assistance missions, data collection for residents who are entitled to receive Social Assistance requires 60 data using the SAW-TOPSIS method. The results of the test are based on the examination which has been determined. The results based on the highest ranking for social assistance were determined by Eni Ristiana with a score of 239.858687. While the lowest score is Heni Astuti with a value of -821.769051.}
		}