@thesis{thesis, author={41150054 RUTH PRILIA GITASARI}, title ={FAKTOR RISIKO RETENSIO PLASENTA DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA}, year={2019}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/1148/}, abstract={Pendahuluan: Masalah kesehatan Ibu merupakan salah satu masalah yang masih menjadi perhatian dunia. Hal itu terbukti dengan adanya program kesehatan ibu dalam target MDGs maupun SDGs. Berdasarkan Kemenkes RI 2017, Angka Kematian Ibu di Indonesia pada tahun 2015 masih diatas target yaitu 305 dari 100.000 kelahiran hidup dan penyebab terbanyak adalah perdarahan. Tujuan: Untuk mengetahui apakah usia ibu, jumlah paritas, anemia dalam kehamilan, kehamilan ganda, riwayat operasi sesar, riwayat kuretase sebelumnya, plasenta previa, persalinan prematur, dan persalinan lama merupakan faktor risiko terjadinya retensio plasenta di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Metode Penelitian: Penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian case control. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data rekam medis dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode consequtive sampling yang terdiri dari 37 ibu dengan retensio plasenta dan 74 ibu dengan persalinan normal. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya retensio plasenta adalah riwayat operasi sesar sebelumnya (p=0,042; OR=8,848) dan persalinan prematur (p=0,000; OR=27,429). Sedangkan usia (p=0,564), anemia dalam kehamilan (p=0,213), riwayat kuretase (p=1,000), persalinan lama (p=1,000), dan paritas (p=0,229) bukan merupakan faktor risiko retensio plasenta. Kehamilan ganda dan plasenta previa tidak dapat ditentukan sebagai faktor risiko atau tidak karena ketiadaan sampel. Kesimpulan: Riwayat operasi sesar sebelumnya dan persalinan prematur merupakan faktor risiko retensio plasenta di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Usia, paritas, anemia dalam kehamilan, riwayat kuretase, dan persalinan lama bukan merupakan faktor risiko retensio plasenta. Sedangkan kehamilan ganda dan plasenta previa tidak dapat ditentukan sebagai faktor risiko retensio plasenta atau bukan} }