@thesis{thesis, author={41120021 OVIECHRISTY KHAMELIA SIMANJUNTAK}, title ={PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KOMBINASI TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN MENSTRUASI DI PUSKESMAS BANTUL I}, year={2016}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/1202/}, abstract={Latar Belakang : Penggunaan kontrasepsi pil kombinasi di Indonesia terbanyak kedua setelah kontrasepsi suntik. Pil kombinasi merupakan kontrasepsi hormonal yang banyak dipilih untuk mencegah atau mengontrol kehamilan karena memiliki efektivitas yang cukup tinggi. Pil kombinasi memiliki kekurangan, salah satunya adalah terjadi gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi yang terjadi dapat dilihat dari perubahan siklus menstruasi, lama menstruasi, jumlah darah menstruasi dan nyeri menstruasi. Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi kejadian gangguan menstruasi yang paling banyak terjadi pada pengguna kontrasepsi pil kombinasi dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kontrasepsi pil kombinasi terhadap kejadian gangguan menstruasi di Puskesmas Bantul I tahun 2015. Metode dan Subyek Penelitian : Desain penelitian pra-eksperimen dengan metode perlakuan ulang (one group pre and posttest design). Populasi penelitian adalah semua pasien wanita di Puskesmas Bantul I yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi pada bulan Januari 2014 sampai bulan Desember 2015 dengan metode purposive random sampling dan didapatkan jumlah sampel 150. Hasil Penelitian : Jenis gangguan menstruasi yang tersering adalah gangguan pada jumlah darah menstruasi berupa hipomenorea (dari 1% menjadi 94%). Namun, pada lama siklus, lama perdarahan dan lama nyeri menstruasi tetap dalam kategori normal. Siklus menstruasi pengguna pil kombinasi menjadi lebih pendek dari 28,77 hari menjadi 28,64 hari, perdarahan menstruasi menjadi lebih pendek pada pengguna pil kombinasi dari 6,26 hari menjadi 5,91 hari, rerata volume darah menstruasi setelah menggunakan pil kombinasi menurun dari 24,52 pad menjadi11,61 pad dan rerata lama nyeri menstruasi setelah penggunaan kontrasepsi pil kombinasi memendek dari 1,37 hari menjadi 0,05 hari. Kesimpulan : Jenis gangguan menstruasi terbanyak pada pengguna kontrasepsi pil kombinasi adalah jumlah perdarahan menstruasi yang memendek (hipomenorea). Terdapat pengaruh penggunaan kontrasepsi pil kombinasi terhadap lama siklus menstruasi (p=0018), lama perdarahan menstruasi (p=0,000), banyak darah menstruasi (p=0,000) dan terhadap lama nyeri menstruasi (p=0,000) di Puskesmas Bantul I.} }