@thesis{thesis, author={01150006 Sung Sabda Gumelar}, title ={MENUJU KESEIMBANGAN RELASI ALLAH, ALAM DAN MANUSIA DI DALAM DUNIA: SUATU KAJIAN TEOLOGI EKOLOGI DALAM RANGKA KEPRIHATINAN EKOLOGIS DENGAN PENDEKATAN BIOREGIONAL}, year={2019}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/147/}, abstract={Dalam beberapa pendekatan kajian teologi dan ekologi terdapat penempatan posisi komponen kehidupan (Allah, alam, dan manusia) dalam posisi yang antitesis dan saling mendominasi, padahal tujuan yang ingin dicapai sama yaitu terjadinya keseimbangan ekosistem dan terjaganya kelestarian ekosistem. Dalam bioregionalisme Evanoff komponen kehidupan ini tidak diposisikan dalam dikotomi yang antitesis tetapi lebih kepada dikotomi yang komplimentari. Dengan komplimentari ini, pola relasi yang terjadi menjadi lebih seimbang dalam artian egaliter, mutualis, dan saling membutuhkan tanpa saling mendominasi. Pendekatan bioregional ini merupakan perkembangan dari ekologi sosial libertarian oleh Bookcin, sehingga sangat menjunjung tinggi semangat anti dominasi. Namun disisi lain, bioregionalisme lebih bersifat politis ketimbang teologis. Oleh karena itu, perlu dilakukan dialog dengan sisi teologi dengan menggunakan sudut pandang teologi naturalis dan juga sudut pandang teologi kenosis, yang mana Tuhan tidak menjadi sosok yang mendominasi karena menjadi pencipta, tetapi disini Tuhan dipandang sebagai sosok yang dialogis dengan pengaruh persuatif yang mana mahluk lain yang dipengaruhi oleh Tuhan memiliki nilai intrinsik tersendiri yang memiliki otoritas untuk merespon pengaruh Tuhan. Sudut pandang yang digunakan dalam skripsi ini adalah sudut pandang evolusi sehingga Tuhan bukanlah pencipta tetapi Tuhan sebagai sosok pemberi rasa atas kehidupan dengan pengaruh persuatifnya. Disini konteks yang digunakan adalah konteks teologi ekologi GKJW, sehingga dialog yang terjadi adalah dialog teori bioregionalisme Evanoff dengan konteks GKJW untuk menemukan jalan terjadinya keseimbangan relasi Allah, alam, dan manusia dalam rangka mengupayakan kelestarian dan keseimbangan ekosistem.} }