@thesis{thesis, author={41140055 GOTHA APRILIA KURNIAPUTRI}, title ={PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA}, year={2018}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/1487/}, abstract={Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan salah satu gangguan tersering pada ekstremitas atas terutama akibat penekanan pada nervus medianus yang menyebabkan gangguan fungsional umum yang ditandai dengan gejala rasa kesemutan, nyeri, kebas pada jari-jari tangan, kelemahan pada area yang dipersarafi nervus medianus dan rasa terbakar. Perawat melakukan puluhan tindakan kecil yang dapat membahayakan diri mereka sendiri. Tindakan-tindakan tersebut sebagian besar menggunakan aktivitas tangan yang berlebih seperti penekanan pada pompa tensimeter, pengetikkan dengan komputer, dan pendorongan plunger syringe. Tujuan: Mengukur prevalensi dan mengetahui lama bekerja merupakan faktor resiko Carpal Tunnel Syndrome pada perawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional-analitik dengan desain cross sectional. Peneliti mengambil sampel di RS Bethesda Yogyakarta. Kriteria inklusi penelitian ini adalah perawat berusia ?30 tahun. Kriteria eksklusinya yaitu perawat yang memiliki riwayat Diabetes Melitus, Rheumatoid Arthritis, dan cedera pergelangan tangan. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan fisik pada pergelangan tangan menggunakan Phalen test dan Tinel test. Hasil Penelitian: Terdapat 90 perawat terdiri dari 21 laki-laki dan 69 perempuan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil analisis univariat didapatkan 16,7% perawat mengalami CTS. Hasil analisis bivariat dengan Independent t-test didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,438) terhadap kejadian CTS. Pada analisis Chi-Square terdapat hubungan yang signifikan antara mencuci baju dengan kejadian CTS (p=0,001; OR=6,333). Pada variabel jenis kelamin (p=0,095; OR=0,196), lama bekerja (p=0,183; OR=2,935), berkendara (p=0,392; OR=1,622), olahraga (p=0,069; OR=0,803), dan jabatan (p=0,338; OR PK3=3,06; OR PK 4= 5; OR PK 5= 2,59; OR PM= 2,2) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian CTS. Kesimpulan: 1) Prevalensi kejadian CTS pada perawat di RS Bethesda Yogyakarta sebesar 16,7%. 2) Mencuci baju merupakan faktor resiko CTS pada perawat di RS Bethesda Yogyakarta. 3) Lama bekerja bukan merupakan faktor resiko CTS pada perawat di RS Bethesda Yogyakarta.} }