@thesis{thesis, author={41140061 YOSCELINA PUSPA PRAMINTAMI LENGKONG}, title ={HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON}, year={2018}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/1494/}, abstract={Latar Belakang: Asfiksia neonatorum merupakan keadaan dimana bayi yang baru lahir mengalami kegagalan dalam bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Menurut Kemenkes RI (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia) tahun 2013, asfiksia neonatorum masih menjadi masalah serius di Indonesia yang menyumbang presentase sebesar 33,6%. Tujuan: Mengetahui hubungan faktor risiko yaitu usia ibu, hipertensi kehamilan, paritas ibu, partus lama, cara persalinan dan prematuriras dengan asfiksia neonatorum di RS Sumber Kasih Cirebon, Jawa Barat. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 73 bayi yang lahir dengan usia 24 minggu- 40 minggu yang tercatat dalam rekam medik di RS Sumber Kasih Cirebon, Jawa Barat. Hasil Penelitaian: Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia ibu (p=0,014; OR= 3,12), hipertensi kehamilan (p=0,016; OR= 5,89), cara persalinan (p=0,000) prematuritas (p=0,000) sedangkan tidak terdapat hubungan antara paritas ibu (p=0,072) dan partus lama (p=0,461). Pada analisis multivariat menyatakan cara persalinan (p=0,019; OR = 0,20; CI 95% = 0,05-1,59) dan prematuritas (p=0,003; OR = 0,29; CI 95% = 0,13-0,66) memiliki hubungan terhadap asfiksia neonatorum sedangkan usia ibu (p=0,552; OR= 0,61; CI 95% = 0,12-3,08) dan hipertensi kehamilan (p=0,144; OR = 0,25; CI 95% = 0,04-1,59) tidak berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum. Kesimpulan: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu, hipertensi kehamilan, cara persalinan, dan prematuritas dengan asfiksia neonatorum. 2) Tidak terdapat hubungan antara paritas dan partus lama dengan asfiksia neonatorum.} }