@thesis{thesis, author={01140029 Frizya Yulyanti}, title ={MENYUARAKAN DIA, SANG TANPA SUARA DALAM YOHANES 7:53-8:11 MELALUI TARIAN HIKMAT}, year={2019}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/154/}, abstract={Dalam konteks Indonesia, perempuan seringkali mendapatkan penindasan berupa kekerasan seksual. Hal ini dikarenakan posisi inferior yang dibentuk oleh budaya patriarki dan kyriarki. Budaya ini nyatanya sudah berkembang dan masuk ke ranah agama. Perempuan semakin tidak dihargai kehidupannya dan dianggap sebagai sebuah barang yang layak untuk dijadikan korban. Hal ini bukan hanya terjadi dalam konteks kontemporer, melainkan juga dalam teks Alkitab. Perempuan dalam Yohanes 7:53-8:11 dengan sengaja tidak diberi nama dan tidak diberi suara seakan dirinya tidak penting. Bahkan hidupnya dipertaruhkan hanya untuk kepentingan penguasa. Hal ini kemudian menjadi ketertarikan tersendiri bagi penyusun untuk melihat bagaimana sebuah hermeneutika bekerja secara khusus dalam sebuah teks. Untuk melihat lebih dalam mengenai sosok perempuan tersebut, penyusun menggunakan Tarian Hikmat, hermeneutika feminis kritis yang diusung Fiorenza. Tarian ini memberikan ruang bagi perempuan untuk menyuarakan diri dalam ketertindasannya. Tarian ini juga berusaha untuk menghasilkan sebuah aksi transformasi untuk menghapuskan sistem dominasi yang ada. Tarian ini memiliki tujuh langkah yang bersifat fleksibel dan berputar terus menerus sebagai aksi yang selalu direfleksikan kembali.} }