@thesis{thesis, author={31150008 Gustin Finnegan}, title ={TOLERANSI KULTUR KOMERSIAL TERHADAP TOKSISITAS ETANOL DALAM PROSES FERMENTASI DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN MATEMATIKA}, year={2019}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/239/}, abstract={Fermentasi etanol telah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu dan berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti oksigen, suhu, pH, jenis substrat, kultur yang digunakan dan toksisitas etanol. Senyawa etanol dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti denaturasi enzim glikolitik dan denaturasi asam amino hingga protein esensial penunjang kehidupan yeast sehingga menurunkan performa fermentasi etanol. Penelitian ini membandingan toleransi kultur lab (S. cerevisiae) dan kultur komersial (S. pombe dan Z. parabailii) terhadap etanol dan korelasinya terhadap produktivitas fermentasi etanol menggunakan pendekatan pemodelan matematika. Kultur komersial diisolasi dari salah satu industri etanol di desa Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Fermentasi dilakukan menggunakan ketiga jenis kultur menggunakan substrat glukosa 12,5% untuk membandingkan konsentrasi etanol yang dihasilkan dan toleransi masing-masing kultur terhadap etanol dalam proses fermentasi. Data hasil fermentasi terutama log biomassa (cfu/ml) dan konsentrasi etanol (%) dianalisa menggunakan perangkat lunak statistik untuk memperoleh persamaan regresi (y=ax+b), kemudian dilanjutkan penyelesaiannya menggunakan persamaan diferensial biasa sehingga memperoleh model persamaan dalam bentuk eksponensial (?) dan invers eksponensial (ln). Dampak etanol terhadap dinding sel dan membran diamati dengan memaparkan etanol (10%;15%) terhadap S. pombe selama 5 jam. Dinding sel dan membran sel perlakuan 10% dan 15% etanol terlihat lebih transparan dibandingkan perlakuan kontrol negatif, diduga terdapat dampak fisik yang tidak dapat diamati dengan pengamatan mikroskopis perbesaran 1000x yaitu penipisan membran sel dan penebalan dinding sel sebagai respon terhadap efek toksik etanol. S. pombe memiliki toleransi terhadap toksisitas etanol tertinggi (R2=0,850) dan menghasilkan etanol tertinggi (6,59%), sedangkan Z. parabailii memiliki nilai R2=0,394 dengan konsentrasi etanol 5,53% dan S. cerevisiae memiliki nilai R2= 0,554 dengan konsentrasi etanol 5,08%. Pendekatan matematis menunjukkan kultur yang paling toleran terhadap toksisitas etanol memiliki nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi dan berbanding lurus dengan kemampuannya menghasilkan konsentrasi etanol tertinggi.} }