@thesis{thesis, author={Cristina Cecilia Kurniawan }, title ={PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 PENDEKATAN GREEN BUILDING YANG BERFOKUS PADA EFISIENSI ENERGI DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROVINSI LAMPUNG}, year={2022}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/7582/}, abstract={Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam pulau yang memiliki banyak objek pariwisata, salah satunya di Pulau Sumatera yaitu Provinsi Lampung. Lampung merupakan salah satu dari 11 provinsi yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan (BPS). Kawasan strategi nasional yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh dan mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi nasional yaitu kawasan Selat Sunda (Bakauheni) di Lampung Selatan (Kanwil Ditjen Pembendaharaan Provinsi Lampung Tahun 2019). Bakauheni juga memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu hub pariwisata Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Peluang ini digunakan pemerintah untuk membangun proyek Bakauheni Harbour City. Dunia industri kepariwisataan di Indonesia tentunya tidak terlepas dari sektor MICE. MICE merupakan perpaduan antara perjalanan wisata dengan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh sekelompok pebisnis, karyawan, atau wiraswasta. Pada Lampung Selatan, perlunya dibangun MICE karena sebagian besar penduduk bekerja sebagai pegawai/karyawan yaitu sebanyak 24,12% (BPS), dan akomodasi dari Lampung Selatan ke Kota Bandar Lampung cukup jauh (±95.1 km). Rata-rata suhu udara di Lampung Selatan berkisar antara 24°C ? 27°C serta masih belum banyak permukiman. Untuk menjaga kealamian serta mengurangi dampak globalisasi maka tema yang diangkat yaitu perancangan bangunan hotel bertingkat tinggi bintang 4 dengan pendekatan energi efisien. Perkembangan tingkat penghunian kamar pada hotel bintang 4 di Provinsi Lampung Agustus 2018 - Agustus 2019 mengalami kenaikan signifikan (BPS). Pendekatan pada hotel ini lebih berfokus pada efisiensi dan konservasi energi dikarenakan bangunan yang cukup besar membuat pemakaian energi pada bangunan meningkat. Dengan pendekatan ini, diharapkan akan mengurangi biaya pengeluaran untuk operasional.} }