@thesis{thesis, author={Denis Ferdinandus }, title ={REDESAIN NUSA ITU RESORT PULAU TUJUH PASANEA, KECAMATAN SERAM UTARA BARAT KABUPATEN MALUKU TENGAH, MALUKU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR}, year={2023}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/7627/}, abstract={Sektor pariwisata di Provinsi Maluku memiliki daya tarik yang begitu besar, terkhususnya pada destinasi wisata bahari. Di Kabupaten Maluku Tengah tepatnya di Kecamatan Seram Utara Barat, terdapat pulau-pulau kecil bernama Pulau Tujuh yang terletak di bagian utara Negeri Pasanea. Pulau Tujuh sejak tahun 2017 telah mengalami perkembangan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata bahari. Dengan memiliki sejumlah potensi keindahan alam yang kaya, terdapat sebuah resort yang telah dibangun dengan nama Nusa Itu Resort Pulau Tujuh Pasanea yang berlokasi di salah satu pulau kecil yakni Pulau Isau sebagai pusat destinasi pariwisata di kawasan Pulau Tujuh. Nusa Itu Resort Pulau Tujuh Pasanea menjadi salah satu destinasi wisata bahari unggulan dan pilihan bagi para wisatawan lokal, nusantara hingga mancanegara yang ingin berlibur dan menghilangkan stress dari kesibukan akan aktivitas yang dilakukan di daerah asalnya. Kawasan resort ini beroperasi setiap harinya, akan tetapi masih terdapat banyak kekurang dari segi fasilitas sarana dan prasana yang belum optimal dan berjalan dengan baik. Fasilitas yang dimaksud yakni, jumlah cottage yang masih sedikit, fasilitas resto atau rumah makan yang tidak sesuai standar kelayakan dan kebersihan, tidak terdapat fasilitas komersial seperti oleh-oleh atau souvenir, fasilitas untuk perlengkapan snorkeling dan diving, fasilitas umum lainnya, serta penataan lanskap dan desain bangunan yang masih sangat monoton dan sederhana. Oleh karena itu, perlu adanya pembangunan kembali atau redesain guna memberikan fasilitas pelayanan yang layak bagi para wisatawan ataupun pengelola resort. Pendekatan Arsitektur Neo-Vernacular sebagai ide desain yang diterapkan ke dalam bangunan sehingga tercipta bentuk desain yang modern dan unik dengan unsur lokal dari rumah adat, fasilitas kebudayaan dan ornament-ornamen khas Maluku serta nilai budaya tradisional yang dilestarikan dan dapat diperkenalkan kepada seluruh wisatawan.} }