@thesis{thesis, author={Widya Wahyu Agustin }, title ={KETERIKATAN PEREMPUAN KARIER DENGAN DUNIA DOMESTIK : ANALISIS FENOMENA “KETERIKATAN PEREMPUAN KARIER TERHADAP DUNIA DOMESTIK” MELALUI PERSPEKTIF TEOLOGI FEMINIS}, year={2023}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/7803/}, abstract={Peran ganda yang dialami oleh perempuan karier dianggap sebagai konsekuensi dari keputusan perempuan yang ingin terjun dalam dunia publik. Masyarakat meyakini bahwa dunia domestik adalah takdir perempuan, sehingga meskipun perempuan telah berkarier di dunia publik, dunia domestik akan selalu menjadi pekerjaan utama perempuan. Buku "The Origin of The Family, Private Property and The State" karya Frederick Engels, mengungkapkan bahwa keterikatan perempuan dengan dunia domestik terjadi karena ulah laki-laki yang menggulingkan matriarki menjadi parteniti agar harta kekayaan yang ia punya, tidak menjadi kepemilikan bersama satu komunitas, melainkan menjadi hak kepemilikan pribadi. Adanya patriarki dan keluarga monogami membuat perempuan kehilangan hak garis keturunan ibu dan peran publiknya. Fakta ini membuktikan bahwa dunia domestik bukanlah takdir perempuan, melainkan sebuah pilihan. Alkitab yang merupakan sumber pengajaran umat Kristen, rupanya masih ditafisrkan dengan cara yang bias patriaki. Maka dari itu penafsiran dari perspektif teologi feminis sangat diperlukan agar kabar sukacita dari Firman Tuhan dapat dirasakan oleh semua kalangan. Maka dari itu, dalam penelitian ini syair tentang puji-pujian untuk istri yang cakap dalam Amsal 31:10-31 dan kisah Maria dan Marta dalam Lukas 10: 38-42 ditafsirkan kembali dengan sudut pandang teologi feminis, sehingga nampaklah bahwa pendomestrian kaum perempuan juga terjadi di dalam teks Alkitab. Seperti dalam kitab Amsal 31:10-31, terjadi standarisi membuat istri semakin terjebak dalam dunia domestik. Namun, sikap Yesus dalam Lukas 10:38-42 membawa pembebasan bagi perempuan untuk berperan di tempat yang dikehendaki. Maka dengan penafsiran dari perspektif teologi feminis, perempuan karier tidak perlu ragu atau takut berkarier melainkan dapat bebas menggunakan haknya untuk memilih mau berperan di dunia publik atau domestik.} }