@thesis{thesis, author={Reynaldi Gomgom Pardamean Manurung }, title ={WISDOM DARI AYAT-AYAT POLEMIK TENTANG KEKRISTENAN DALAM AL-QUR’AN: MENGGALI MAKNA TAFSIR HAMKA TENTANG KEKRISTENAN DALAM SURAT AL-MAIDAH}, year={2023}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/7817/}, abstract={Di Indonesia dapat dijumpai berbagai keberagaman mulai dari suku, ras, budaya, hingga agama. Perbedaan tersebut menjadi suatu keindahan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan yang ada kerap menimbulkan konflik terlebih dalam konteks agama. Islam dan Kristen sebagai pengikut terbanyak dalam masyarakat Indonesia, memiliki persinggungan yang kerap menjadi titik awal adanya konflik. Relasi yang kurang harmonis karena adanya konflik juga bisa terjadi karena adanya klaim kebenaran. Yang menjadi permasalahan ialah sikap tertutup dari penganut suatu agama yang terlalu menonjolkan klaim kebenaran pada agamanya dan menutup adanya klaim kebenaran pada agama lain. Sikap seperti ini kerap memunculkan stigma-stigma negatif di tengah masyarakat Indonesia sehingga menghambat terciptanya relasi harmonis antara Islam dan Kristen. Dalam al-Qur?an, yakni surat al-Maidah, terdapat beberapa ayat polemik yang menampilkan pandangan terhadap kekristenan yang mempengaruhi pandangan umat muslim terhadap umat kristiani, bahkan juga pandangan sebaliknya. Tafsiran yang diberikan Hamka terhadap al-Qur?an khususnya ayat-ayat polemik dalam surat al-Maidah membantu memahami lebih dalam lagi akan pandangan terhadap agama lain. Akan tetapi tafsiran yang dilakukan Hamka terkadang menimbulkan pandangan-pandangan negatif lainnya terhadap agama lain. Pandangan terhadap agama yang ditawarkan oleh Thomas Moore akan berguna bagi penganut agama Islam dan Kristen dalam menghilangkan stigma negatif yang ada antar keduanya. Bagi Moore, setiap agama yang ada di muka bumi menawarkan sesuatu yang baik (wisdom) kepada seluruh manusia. Dengan menemukan wisdom tersebut, dapatlah ditemukan makna yang lebih mendalam dari ayat maupun dari tafsiran Hamka yang berguna untuk menghilangkan hambatan antara Islam dan Kristen dalam membangun relasi yang lebih harmonis.} }