@thesis{thesis, author={Navasha Vrenaletta Chrisdiantary }, title ={PERJUMPAAN ANTARA KONSEP KESEDERHANAAN HIDUP MENURUT FRANSISKUS DARI ASISI DAN KONSEP MANUNGGALING KAWULA GUSTI DALAM FILOSOFI JAWA: UPAYA PEMBANGUNAN SPIRITUALITAS KRISTEN YANG KONTEKSTUAL}, year={2023}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/7818/}, abstract={Perilaku konsumtif berakar dari paham hedonisme yang semakin berkembang dikalangan masyarakat yang dapat berdampak buruk bagi masyarakat dan generasi kedepan. Maka, penelitian ini mengandung ide untuk menahan laju perilaku konsumtif dengan meneladan pada spiritualitas Fransiskus dari Asisi dan konsep orang Jawa Manunggaling Kawula Gusti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah konsep spiritualitas kesederhanaan Fransiskus Asisi yang diperjumpakan dengan konsep orang Jawa Manunggaling Kawula Gusti, sehingga perjumpaan antar keduanya dapat atau kurang relevan untuk membangun spiritualitas Kristen yang kontekstual. Perjumpaan tersebut dilakukan melalui pendekatan teologi interkultural, yang mana merupakan refleksi teologis dari sebuah proses interkulturasi dimana ada perjumpaan antar budaya. Melalui teologi interkultural, ditemukan adanya persamaan antara kedua konsep yakni pengosongan diri sebagai sarana menuju penyatuan diri dengan Tuhan, namun ditemukan titik berangkat yang berbeda dari praksis pengosongan diri kedua konsep. Penulis juga melakukan analisis kritis kedua konsep dengan mengurai beberapa praduga dan akhirnya dapat direfleksikan secara teologis bahwa kedua konsep memiliki keterarahan hidup kepada Allah. Hal ini diwujudkan melalui praksis kehidupan sehari-hari yakni dengan mencintai apa yang diciptakan Allah dan yang dicintai Allah. Refleksi tersebut melahirkan sebuah corak spiritualitas baru, yakni spiritualitas Sumadiya lan Samadya. Sumadiya berarti perlu adanya kesediaan atau kerelaan hati untuk ikhlas dan legowo mencintai dunia dalam wujud perbuatan baik pada ciptaan lain dan lingkungan. Sumadya mendorong untuk hidup dengan pola pikir sewajarnya dan tidak kelebih-lebihan dalam aspek kehidupan.} }