@thesis{thesis, author={41150019 YEMIMA KENIA ATMAJA}, title ={PERSEPSI DAN SIKAP TENAGA KESEHATAN TERKAIT PENYEDIAAN LAYANAN PALIATIF BAGI PASIEN PENYAKIT TERMINAL DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA}, year={2019}, url={https://katalog.ukdw.ac.id/942/}, abstract={Pendahuluan: Tingginya jumlah kasus penyakit terminal di Indonesia, khususnya Yogyakarta mengindikasikan kebutuhan perawatan paliatif yang tinggi. World Health Organization (2017) menyatakan bahwa perawatan paliatif belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, meskipun telah diimplementasikan sejak tahun 1992. Hingga saat ini, rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan perawatan paliatif baru terbatas pada 5 kota besar saja serta jumlah tenaga kesehatan di Indonesia yang tergabung dalam pelayanan paliatif masih sangat terbatas. Sikap yang kurang suportif, kurangnya antusiasme serta rendahnya tingkat kesadaran dan pemahaman tenaga kesehatan dan masyarakat terhadap pentingnya perawatan paliatif turut berpengaruh dalam penyediaan perawatan paliatif di Indonesia. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai tehnik pengumpulan data. Populasi terjangkau penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta, dengan jumlah sampel yang diambil dengan cara purposive sampling (n=7). Analisis data dilakukan menggunakan thematic framework. Hasil: Gambaran persepsi dan sikap tenaga kesehatan terkait penyediaan layanan paliatif bagi pasien Penyakit terminal di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta ditunjukkan dalam 6 tema, yaitu pengetahuan; persepsi; perilaku; dan sikap tenaga kesehatan tentang penyakit terminal dan perawatan paliatif; tantangan dalam mengembangkan perawatan paliatif di puskesmas; serta harapan tenaga kesehatan terkait penyediaan perawatan paliatif di puskesmas. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dan sikap positif tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan primer berpengaruh terhadap perkembangan perawatan paliatif di Puskesmas Indonesia. Keterbatasan sarana dan prasarana menyebabkan penyediaan layanan paliatif di Puskesmas belum berkembang. Hal ini membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia untuk dapat mengembangkan pendidikan dan kebijakan mengenai perawatan paliatif agar perawatan paliatif di Indonesia dapat berkembang serta terdistribusi dengan baik.} }