@thesis{thesis, author={Rianawati Ribka}, title ={Konsep diri anak dalam lembaga pemasyarakatan anak kelas iia tangerang (studi fenomenologi terhadap anak yang tinggal dalam lapas)}, year={2015}, url={http://kc.umn.ac.id/908/}, abstract={Maraknya kasus kriminalitas yang berakhir pada pemberian hukuman penjara merupakan fenomena yang marak terjadi di kalangan anak-anak khususnya remaja. Mulai dari kasus kriminalitas ringan hingga berat yang dilakukan oleh para remaja setiap harinya selalu muncul di pemberitaan cetak maupun televisi. Anak-anak yang seharusnya hidup bebas tanpa beban dan kekangan, karena tindakan yang dilakukannya mereka harus hidup di dalam penjara dan jauh dari orang-orang terdekatnya. Komunikasi dan interaksi di penjara dengan kondisi yang terisolasi dari dunia luar serta keharusan untuk berbaur dengan orang-orang yang baru dikenal dalam Lapas bukanlah suatu hal yang mudah, pemaknaan yang berbeda-beda akan muncul dalam diri masing-masing anak. Makna yang muncul dalam diri masingmasing anak akan mempengaruhi bagaimana anak tersebut dalam bertindak dan pada akhirnya akan mempengaruhi pembentukan konsep diri anak. Skripsi ini berjudul ?Konsep Diri Anak Dalam Lapas (Sebuah Studi Fenomenologi Terhadap Anak Yang Tinggal Dalam Lapas Anak Kelas IIA Tangerang)?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pengalaman anak yang tinggal dalam Lapas dan bagaimana konsep diri anak yang tinggal dalam Lapas. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi, interaksi simbolik dan konsep diri, serta konsep anak lapas. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis. Peneliti mengumpulkan berbagai data penelitian melalui wawancara, observasi dan juga buku-buku terkait topik penelitian ini. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa interaksi yang terjadi di dalam lapas, baik itu antara anak dengan anak atau anak dengan sipir akan menghasilkan simbol yang dimaknai berbeda-beda oleh setiap anak. Makna yang muncul dalam diri anak akan menentukan bagaimana anak-anak akan bertindak dan akan mempengaruhi pembentukan konsep diri mereka. Konsep diri yang dimiliki anak dalam Lapas adalah konsep diri positif, hal ini dikarenakan anak-anak memaknai pengalaman tinggal dalam Lapas sebagai pengalaman yang positif.} }