@thesis{thesis, author={Wahidah Nurhidayah Amalatun 2102406030}, title ={ CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL ANTEPING TEKAD KARYA AG SUHARTI }, year={2011}, url={http://lib.unnes.ac.id/9629/}, abstract={Amalatun, Wahidah Nurhidayah. 2010. Citra Perempuan Dalam Novel Anteping Tekad Karya AG Suharti. Skripsi. Pendidikan Bahasa Jawa. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum., Pembimbing II: Dra. Sri Prastiti Kusuma A. Kata kunci: Tokoh perempuan, Citra, Feminisme, Novel Anteping Tekad. Novel Anteping Tekad adalah novel Jawa karya AG Suharti yang mengangkat tema kesetiaan seorang perempuan terhadap laki-laki yang dicintainya. Melalui novel ini, pengarang menggambarkan tokoh perempuan sebagai sosok yang memiliki tekad yang kuat, berani mengambil keputusan, setia, mandiri, dan rela berkorban serta pintar. Pandangan pengarang terhadap perempuan dalam novel ini dipengaruhi oleh konsep feminisme. Sebuah konsep yang memperjuangkan emansipasi perempuan yang merupakan salah satu aspek dalam kaitannya dengan persamaan hak. Pengaruh feminisme ini terlihat dengan adanya citra perempuan yang ikut berkontribusi dalam kegiatan bermasyarakat dan tak hanya berkutat dalam pekerjaan rumah saja, perempuan yang berani, mandiri, optimis, pintar dan mampu berkata tidak. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penggambaran tokoh perempuan dalam novel Anteping Tekad (2) bagaimana citra perempuan dalam novel Anteping Tekad dan (3) bagaimana pandangan pengarang terhadap perempuan dalam novel Anteping Tekad. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menggambarkan tokoh perempuan dalam novel Anteping Tekad, (2) Mengungkapkan citra perempuan dalam novel Anteping Tekad, dan (3) Mengetahui pandangan pengarang terhadap perempuan dalam novel Anteping Tekad. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang tokoh penokohan, teori citra perempuan, dan teori feminisme. Teori tokoh penokohan digunakan untuk menggambarkan tokoh perempuan dalam novel Anteping Tekad yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan teori citra perempuan. Adapun teori feminisme digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pandangan pengarang terhadap perempuan dilihat dari teori feminisme. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan feminisme. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik heuristik atau teknik simak/baca, dan teknik hermeneutik atau teknik catat/analisis. Sasaran dalam penelitian ini adalah tokoh perempuan serta sikap tokoh perempuan dalam menjalani hidupnya sebagai perwujudan citra diri perempuan. Melalui tokoh serta sikap hidup yang ditunjukkan oleh tokoh perempuan ini pula, gambaran ataupun cara pandang pengarang terhadap perempuan dapat diketahui. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam novel Anteping Tekad meliputi tokoh perempuan utama dan tokoh perempuan tambahan. Tokoh perempuan utama adalah Indiah dan tokoh perempuan tambahan meliputi Ny. Sutarno, Suwarni, Utami, Ny. Sujoko, Mbok Yem dan Ny. Suryokusumo. Indiah memiliki tekad yang kuat, pintar, setia, mandiri, sabar, rela berkorban, peduli pada orang lain, sederhana, hormat pada orang yang lebih tua, dan berpikir idealis. Tokoh perempuan tambahan meliputi Ny. Sutarno, Suwarni, Utami, Ny. Sujoko, Mbok Yem dan Ny. Suryokusumo. Ny. Sutarno suka bermasyarakat, bijaksana, pintar, dan menghargai pengorbanan orang lain. Suwarni mempunyai sifat keras kepala, namun sekaligus seorang perempuan yang berpikir idealis. Utami adalah gadis yang baik dan mudah melupakan kesalahan orang lain. Ny. Sujoko merupakan seorang ibu muda yang bijaksana dan suka membantu orang lain. Mbok Yem sebagai salah seorang pembantu dalam keluarga Ny. Sutarno mencerminkan perempuan yang pasrah dalam menerima garis hidup. Ny. Suryokusumo merupakan ibunda dari Ny. Sutarno dan Sundoro. Beliau digambarkan sebagai sosok ibu yang memberi perhatian dan menyayangi anak-anaknya Citra perempuan dalam novel Anteping Tekad ini meliputi citra fisik, citra perilaku, citra psikis dan citra sosial. Citra Citra fisik Indiah digambarkan sebagai gadis desa yang cantik. Citra perilakunya sebagai gadis yang suka bekerja keras, menolong dan peduli pada keadaan orang lain di sekitarnya. Citra psikis Indiah digambarkan sebagai perempuan yang tegar menghadapi cobaan dalam hidupnya sehingga menemui keberhasilan. Sedangkan citra sosialnya digambarkan Indiah aktif mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pramuka, koor dan sejenisnya. Citra fisik Ny. Sutarno digambarkan sebagai perempuan yang berpendidikan dan berkecukupan. Citra perilakunya sebagai seorang perempuan yang bijaksana dan suka memberi. Citra psikisnya digambarkan memiliki jiwa yang besar. Citra sosialnya digambarkan suka mengikuti kegiatan dalam masyarakat. Citra fisik Utami digambarkan sebagai perempuan yang memiliki paras yang cantik. Citra perilakunya digambarkan ramah dan tidak sombong. Citra psikisnya digambarkan Utami seorang perempuan yang baik budinya. Citra sosialnya tidak digambarkan oleh pengarang. Citra fisik Ny. Sujoko digambarkan sebagai seorang ibu muda yang cantik yang masih berumur 26 tahun. Citra perilakunya digambarka} }