@thesis{thesis, author={Eka Vega Rusdiana 2102405601}, title ={ESTETIKA PUISI JAWA MODERN KARYA YAN TOHARI }, year={2011}, url={http://lib.unnes.ac.id/9780/}, abstract={Rusdiana, Eka Vega. Estetika Puisi Jawa Modern Karya Yan Tohari. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Yusro Edy Nugroho, S.S.,M.Hum, Pembimbing II: Sucipto Hadi Purnomo, M.Pd. Kata kunci: puisi jawa modern, geguritan, unsur pembangun, Yan Tohari Puisi Jawa modern karya Yan Tohari merupakan puisi bebas yang memiliki nilai estetika. Pemilihan dan penggunaan kata yang padat dan bahasa terkonsentrasi pada puisi Jawa karya Yan Tohari, membuat puisi-puisi tersebut menarik untuk dianalisis. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang stuktur puisi untuk memahami unsur kepuitisan. Pengkajian struktur geguritan karya Yan Tohari berguna untuk mengungkap estetika yang terdapat di dalamnya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana unsur pembangun estetika puisi Jawa modern karya Yan Tohari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur pembangun estetika puisi Jawa Modern karya Yan Tohari. Teori yang digunakan adalah teori struktur puisi menurut Waluyo. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dengan metode struktural menurut Abram. Sasaran dari penelitian ini meliputi perwajahan puisi, diksi, pencitraan, bahasa kiasan/figuratif, versifikasi, rasa dan nada serta tema dan amanat geguritan karya Yan Tohari. Hasil penelitian adalah perwajahan geguritan dalam bentuk bait-bait. Diksi ditulis menggunakan ragam bahasa Jawa ngoko. Beberapa kata cenderung bersifat sulit dimengerti atau menimbulkan makna lain ditunjukkan kalimat tidak lazim secara sintaksis. Imaji (visual, pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan, organik dan gerakan) memberikan gambaran yang jelas, sehingga pembaca dapat merasakan apa yang terdapat dalam puisi seakan-akan hidup atau terdapat dihadapannya diperkonkret oleh bahasa kiasan simile dan hiperbola terdapat juga bahasa kiasan personifikasi dan metafora. Ditambah unsur bunyi yang menyebabkan geguritan terdengar merdu. Secara keseluruhan perasaan pada setiap geguritan karya Yan Tohari cenderung bersifat sedih dengan ditunjukkan nada mengeluh, bekerja sama, menggurui, mendikte, dan bertanya. Tema percintaan, keadilan sosial, kemanusiaan, dan pendidikan menguraikan amanat mengajak para pembaca untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan, menerima dengan ikhlas apa yang sudah ditakdirkan kepada kita dan berserah diri kepada Maha Pencipta agar diberikan yang terbaik. Saran yang dapat disampaikan kepada pembaca adalah hasil penellitian ini bisa dijadikan panduan dalam memahami geguritan dan dapat digunakan sebagai perbandingan atau referensi bagi peneliti lain yang sejenis dengan menggunakan pendekatan dan metode yang berbeda, sehingga menghasilkan analisis yang berbeda serta hasilnya lebih sempurna. } }