@thesis{thesis, author={Sriyanto }, title ={Analisis Daya Saing Daerah 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah}, year={2017}, url={}, abstract={Provinsi Jawa Tengah memiliki daya saing yang tinggi. Namun, daya saing Kabupaten/ Kota tergolong menengah dan rendah. Kajian daya saing ini menggunakan 5 faktor utama dan dijabarkan ke-dalam 28 sub faktor. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer. pengolahan data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan software expert choice. Hasil pembobotan para expert yakni faktor sumber daya manusia dan ketenagakerjaan 0,288, lingkungan yang produktif bisnis 0,242, perekonomian daerah 0197, infrastruktur dan sumber daya alam 0,184, dan perbankan dan keuangan 0.090. Penelitian ini menghasilkan skor daya saing untuk 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah. Skor daya saing keseluruhan, kota Pekalongan mendapatkan skor tertinggi dan brebes dengan skor terendah. Kabupaten Kudus memiliki skor tertinggi dan kabupaten Cilacap memiliki skor terendah dalam daya saing perekonomian daerah. Daya saing sumber daya manusia dan ketenagakerjaan, Wonosobo memiliki skor tertinggi dan Brebes memiliki skor terendah. Daya saing lingkungan usaha produktif, Pekalongan kota memiliki skor tertinggi dan Brebes memiliki skor terendah. Daya saing infrastruktur dan sumber daya alam, Demak memiliki skor tertinggi dan Jepara memiliki skor terendah. Daya saing perbankan dan keuangan, kota Semarang memiliki skor tertinggi dan kabupaten Pekalongan memiliki skor terendah. Klasifikasi daya saing daerah dibagi menjadi empat kuadran. Penelitian ini juga menanalisis neraca daya saing daerah sehingga menghasilkan faktor advantage dan disadvantage untuk setiap Kabupaten/Kota. Klasifikasi dan Neraca daya saing daerah digunakan untuk merumuskan kebijakan pembangunan daerah dan peningkatan daya saing daerah.} }