@thesis{thesis, author={Nuraeiny Vita}, title ={INFRASTRUKTUR DAN OUTPUT PERKAPITA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA}, year={2018}, url={}, abstract={Tahun 2010-2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2010-2015 sebesar 5,65%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang berkembang dalam perekonomian dunia seperti menurunnya harga komoditas dunia, inflasi yang tinggi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, serta menurunnya kredit perbankan akibat pengetatan kebijakan moneter. Menurunnya harga komoditas dunia menyebabkan penurunan kinerja perdagangan luar negeri. Indonesia yang pada beberapa tahun terakhir mengandalkan ekspor sebagai salah satu sumber pertumbuhan yang penting turut terkena dampak dari penurunan kinerja perdagangan luar negeri akibat menurunnya harga komoditas dunia tersebut. Secara agregat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010-2015 mengalami perlambatan namun Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita Indonesia menunjukkan tren positif kenaikan setiap tahunnya. PDB perkapita tahun 2010 adalah sebesar Rp 28.778.200 dan mengalami peningkatan sebanyak 22,18% pada tahun 2015 menjadi Rp 35.161.900. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui pengaruh dari infrastruktur yang meliputi jalan, listrik, air bersih dan pelabuhan terhadap output perkapita. Kedua, menganalisa kebijakan apa yang harus dilakukan pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur sehingga dapat meningkatkan output perkapita. Penelitian ini menggunakan model data panel statis dan dinamis dengan system GMM pada 33 provinsi di Indonesia periode tahun 2010-2015. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa infrastruktur jalan dan pelabuhan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap output perkapita, sedangkan infrastruktur listrik dan air bersih mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah dapat mengambil kebijakan berupa peningkatan dan pembangunan infrastruktur jalan serta peningkatan kinerja pelayanan dalam bentuk produktivitas bongkar muat pelabuhan.} }