@thesis{thesis, author={Razak Kamarul}, title ={komunikasi terapeutik pada penyandang lupus di yayasan lupus indonesia}, year={2014}, url={}, abstract={ABSTRAK Kamarul Razak, 210110080130, “Komunikasi Terapeutik Pada Penyandang Lupus Di Yayasan Lupus Indonesia”. Pembimbing utama Dr. Hj. Jenny Ratna Suminar, M.Si dan pembimbing pendamping Ira Mirawati, S.Sos., M.Si., Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan digunakannya proses pendampingan oleh pendamping, mengetahui bagaimana proses komunikasi terapeutik antara pendamping dan odapus, juga untuk mengetahui respon dari odapus ketika menerima proses pendampingan, dan mengetahui apa saja hambatan yang dapat mempengaruhi jalannya proses pendampingan pada odapus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan alat rekam. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa alasan pendamping menggunakan proses pendampingan sebagai media komunikasi, salah satunya adalah bagaimana pendamping dapat mengembalikan rasa percaya diri odapus. Proses komunikasi terapeutik yang diakui lebih sering diterapkan oleh pendamping adalah proses perkenalan atau pendekatan. Proses perkenalan disini dimana pendamping mengenal latar belakang dari keluarga odapus dan odapus itu sendiri. Hal ini untuk memudahkan pendamping dalam penerapan proses pendampingan dalam proses komunikasi terapeutik. Respon odapus yang diterima pendamping pun bermacam-macam, tapi kebanyakan respon dari odapus adalah penolakan. Segala macam respon yang diterima pendamping dapat diterima dan ditangani dengan komunikasi terapeutik. Terdapat beberapa hal bahwa proses pendampingan dapat mengembalikan rasa percaya diri dari odapus itu sendiri. Hal-hal yang dapat menghambat jalannya proses pendampingan diantaranya adalah kepercayaan antara pendamping dengan odapus, kerjasama dengan keluarga, hubungan kerja antarpribadi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tahap komunikasi terapeutik yang paling terlihat digunakan oleh pendamping adalah tahap pendekatan atau perkenalan, dimana pendamping melakukan pendekatan atau perkenalan dengan keluarga dan odapus yang bersangkutan. Kemudian untuk jenis pendampingan yang mereka sering terapkan di Yayasan Lupus Indonesia, ada dua macam yaitu diskusi dan konseling, serta nonton film. Proses pendampingan memang tidak akan menghilangkan Lupus dari diri odapus namun dapat mengembalikan kondisi fisik maupun mental dari odapus agar bisa menghadapi lupus lebih kuat lagi, dapat menghilangkan stress yang dapat memperburuk keadaan, dan dapat mengetahui cara bagaimana melawan Lupus tersebut.} }