@thesis{thesis, author={Muslimah Fauziah}, title ={KONSTRUKSI IDENTITAS BLOGGER TUNANETRA (Studi Fenomenologi mengenai Motif, Makna, dan Konsep Diri Blogger Tunanetra)}, year={2019}, url={}, abstract={Fauziah Muslimah, 210120170009, 2019. Konstruksi Identitas Blogger Tunanetra. Dibimbing oleh Dr. Susie Perbawasari, M.Si., selaku ketua pembimbing dan Dr. Dian Wardiana Sjuchro, M.Si., selaku anggota tim pembimbing. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Kajian Media, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Penyandang tunanetra dengan keterbatasan pada indera visual membuat mereka membutuhkan alat bantu dalam berkomunikasi dan untuk mendapatkan informasi. Pada era perkembangan teknologi saat ini, secara bertahap mereka sudah menggunakan media baru sebagai alat bantu berkomunikasi. Tak hanya itu, media baru juga menjadi sebuah angin segar bagi tunanetra untuk berkarya dan menjadi lahan pekerjaan baru. Salah satunya adalah blog. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif penyandang tunanetra populer menjadi blogger, untuk mengetahui penyandang tunanetra populer memaknai media blog, dan untuk mengetahui konsep diri penyandang tunanetra populer sebagai blogger. Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi Alferd Schutz. Teknik pengumpulan data penelitian yang paling utama digunakan adalah wawancara mendalam kepada 7 (tujuh) orang key informant yang merupakan blogger tunanetra, yaitu Dimas, Tyas, Rachel, Eka, Rama, Dewi, dan Riqo. Adapun pelaksanaan wawancara dan observasi dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan, terhitung mulai 1 November 2018 sampai dengan tanggal 20 Januari 2019. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa motif mereka suka menulis dan menjadi blogger adalah karena hobi, ingin berprestasi, dan ingin berbagi khususnya tentang pengalaman mereka menjadi seorang tunanetra. Motif key informant menjadi blogger adalah: untuk belajar, untuk berkarya, dan untuk bekerja. Sedangkan, because of motive, yaitu karena tunanetra sejak lahir, karena pernah jadi korban bully, dan karena hobi berbagi. Lalu in order to motive mereka adalah ingin menjadi penulis terkenal, ingin mendapatkan pekerjaan, dan ingin mengubah stigma negatif yang disematkan untuk penyandang tunanetra. Sedangkan, makna blog bagi penyandnag disabilitas tunanetra diklasifikasikan menjadi dua poin. Pertama, berkaitan dengan nilai (value) filosofis, key informant menilai blog seperti rumah, obat, dan teman untuk mereka. Sedangkan poin kedua adalah berkaitan dengan wujud fungsi blog itu sendiri, yaitu key informant memaknai blog sebagai media komunikasi, media berkarya, dan media bekerja. Terakhir, konsep diri yang ditampilkan oleh blogger tunanetra adalah berkaitan dengan citra (self image) dan rasa diri (self feeling). Self image key informant adalah; Beda dengan Karya, beda dengan Pendidikan, dan berdaya dengan pekerjaan. Sedangkan, self feeling (rasa diri) key informant blogger tunanetra, yaitu bangga berkarya, bangga berprestasi, senang berbagi, dan senang diapresiasi.} }