@thesis{thesis, author={Lestari Sari}, title ={KEBUTUHAN KELUARGA DENGAN ANAK DISABILITAS DI KOMUNITAS IKATAN KELUARGA DENGAN ANAK DISABILITAS DESA CIMEKAR KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG}, year={2017}, url={}, abstract={Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan menunjukan bahwa masih terdapat orang tua yang minder dan malu dengan keadaan anak mereka. Selain itu, terdapat juga orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya dan ada orang tua yang mengalami depresi setelah kelahiran anak mereka dengan kedisabilitasan. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa keluarga merupakan komponen penting untuk tercapainya kebutuhan anak dengan disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel total sampling dimana sampel sama dengan populasi (N=31) yang terdiri dari 31 keluarga. Kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas diukur menggunakan kuesioner Assessment Of Family needs-FNS versi Jepang yang di adopsi dari Bailey dan Simerson (1988). Analisa data menggunakan persentase nilai setiap domain dan rerata skor yang dihitung dengan menggunakan nilai minimal dan maksimal (1-3) dari setiap item pertanyaan dari setiap sub kebutuhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas jika diurutkan dari tertinggi ke terendah adalah kebutuhan informasi dan dukungan profesional memiliki nilai yang sama 71%, pelayanan komunitas 64.5%, menjelaskan kepada orang lain 38.7%, kebutuhan finansial 22.6%, perawatan anak 16.1%, dan dukungan keluarga dan sosial 12.9%. Kebutuhan informasi dan dukungan profesional merupakan kebutuhan paling dibutuhkan keluarga dengan anak disabilitas. Sehingga perlu adanya akses informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi orang tua dan dukungan profesional, maka orang tua akan lebih mengetahui cara merawat dan mengembangkan potensi yang anak mereka miliki.} }