@thesis{thesis, author={Hutami Tyara Ardita}, title ={Musik Campursari di Kota Bandung}, year={0000}, url={}, abstract={Penelitian mengenai musik campursari di Kota Bandung ini berfokus pada perkembangannya yang meliputi keberadaan, pertunjukan, dan karakteristik pertunjukan musik tersebut. Kerangka konseptual yang digunakan adalah fungsi dan perubahan musik, serta akulturasi. Musik campursari dilihat sebagi penanda identitas orang Jawa yang jumlahnya cukup banyak di Kota Bandung. Keberadaannya di tanah Sunda memiliki fungsi tertentu dan memungkinkan terjadinya perubahan karena seringkali dianggap sebagai musik yang terbuka dan akulturatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi dengan pengamatan terlibat, wawancara, studi pustaka, dokumentasi, dan penelusuran melalui internet juga radio sebagai teknik pengumpulan data. Persebaran campursari di Kota Bandung lebih banyak dipengaruhi oleh pertunjukan kelompok musik, bagian kecil lainnya melalui penjualan CD/DVD, radio, dan internet. Pertunjukan campursari di Kota Bandung secara umum memiliki fungsi hiburan. Berfungsi sebagai penghibur pada acara-acara pernikahan, khitanan, ulang tahun paguyuban, arisan, syukuran, dan peringatan hari kemerdekaan atau hari penting lainnya. Pertunjukan ini diadakan, dimainkan, dan dinikmati oleh orang-orang Jawa. Kota Bandung sebagai lingkungan operasional tidak banyak mempengaruhi warna musik campursari. Senimannya tetap mengikuti pakem yang ada, walaupun mereka memiliki variasi dan inovasinya tersendiri dalam bermain musik. Pengaruh eksternal dari budaya lain (bukan Jawa) hanya melahirkan penyesuaian-penyesuaian dari penggunaan bahasa dan pilihan lagu pada pertunjukan. Sementara itu, keberadaan campursari juga tidak memberikan banyak pengaruh bagi Kota Bandung selain menawarkan ketersediaan musik bagi penikmatnya. Kesimpulannya, perkembangan musik campursari di Kota Bandung terbilang biasa-biasa saja. Dunia campursari hanya berputar di ruang lingkup orang Jawa dan tidak menjangkau publik yang lebih luas. Penyebab utamanya adalah kestabilan musik dan tidak adanya kolaborasi lintas etnis.} }