@thesis{thesis, author={Dewi Yashinta Saputri and Romi Isnanda and Syofiani Syofiani}, title ={Kesantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII dalam Tindak Tutur Pada Proses Belajar Mengajar di SMPN 1 Pasaman}, year={2020}, url={http://repo.bunghatta.ac.id/1004/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa siswa kelas VIII dalam tindak tutur pada proses belajar mengajar di SMPN 1 Pasaman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Teori yang dijadikan acuan dalam penulisan penelitian ini adalah pendapat tentang Kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Syahrul R (2008), dan Abdul Chaer (2010). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyadap atau merekam, dan teknik simak, libat, cakap. Teknik analisis data dilakukan dengan cara yaitu (1) mengelompokkan tuturan yang diungkapkan oleh siswa kelas VIII SMPN 1 Pasaman, (2) melakukan interpretasi terhadap data berdasarkan teori yang di jadikan acuan dalam penelitian, (3) menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan ditemukan 49 data berupa percakapan. Dari 49 data tersebut setelah dikelompokkan ke dalam 6 maksim adalah sebagai berikut: data tuturan yang menyatakan maksim kesepakatan sebanyak 12 data tuturan, maksim kearifan sebanyak 2 data tuturan, maksim murah hati sebanyak 1 data tuturan, maksim pujian sebanyak 6 data tuturan, maksim simpati sebanyak 10 data tuturan, maksim kerendahan hati tidak ada data yang ditemukan serta 12 data lainnya tidak termasuk ke dalam beberapa maksim karena tidak sesuai dengan kriteria maksim-maksim tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan maksim kesepakatan lebih dominan dari maksim yang lainnya karena saat proses pembelajaran antara siswa dan guru di SMPN 1 Pasaman saling memahami dan mengerti tuturan serta situasi pada saat itu, meskipun siswa dalam proses pembelajaran terkadang menggunakan bahasa daerah tetapi tetap disampaikan dengan bahasa yang santun sehingga dalam berkomunikasi saat proses pembelajaran tidak ada guru maupun siswa yang merasa tersinggung. Kata kunci: kesantunan, tuturan, pembelajaran} }